Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENGHAMBAT MENUJU TAQWA



  Dibulan suci Ramadhan ini tentunya kita semua berharap agar semua Do'a Do'a kita diqobulkan Allah. Dan sangat berharap agar semua dosa dosa kita juga diampuni Allah Subhana wata'ala, dengan semangat Ramadhan dan memenuhi semua rukun dan syaratnya kemudian kita juga menambahkan amal amal soleh lainnya bahkan kita telah membuat target khatam Al Alqur'an sampai beberapa kali, dengan harapan Allah akan menerima semua amal ibadah kita,semua amal baik kita dan Allah berkenan mengampuni seluruh dosa dosa kita semua.

Tetapi harapan tinggal harapan, Do'a hanya tinggal penantian 

 Jika kita masih bertahan dengan harga diri, bertahan dengan egoisme,bertahan karna merasa lebih baik,lebih hebat,lebih kaya,lebih pandai ,lebih berpengaruh sehingga masih nekad menyimpan dendam ,membenci saudara muslimnya sejak lama hingga hari ini, tetapi belum mau mencoba untuk berdamai, belum mau saling mema'afkan, bahkan masing masingnya masih menyimpan kebencian yang begitu dalam, tak sadar bahwa hal ini akan menjadi dinding untuk diterima Do'a ,dan dinding untuk diterimanya amal kebaikan kita.

Rosulullah Sallallahu 'alaihi wasalam bersabda: 

Yang artinya:"Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi, melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: 

 Allah akan segera mengabulkan do’anya,  Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan  Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal."Para sahabat lantas mengatakan, "Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a." Nabi lantas berkata, "Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian:"(HR Ahmad).

 Sungguh ampunan Allah akan tertahan sampai kita berdamai dengan semua saudara muslim,hingga tidak ada lagi rasa benci pada saudaranya.

Dalam hadis tentang pelaporan amal setiap Kamis dan Senin, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan.

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ، وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

 Artinya:"Pintu-pintu surga dibuka setiap hari senin dan kamis. Lalu diampuni seluruh hamba yang tidak berbuat syirik (menyekutukan) Allah dengan sesuatu apapun. Kecuali orang yang sedang ada permusuhan dengan saudaranya. Dikatakan: Tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai… tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai… tunda amal dua orang ini, sampai keduanya berdamai:"(HR Imam Malik dalam Al-Muwatha’ 5/1334, Ahmad 9119, dan Muslim 2565).

 Sesuai apa yang kita harapkan pada bulan suci Ramadhan ini, dan demi meraih hadiah Takwa yang telah dijanjikan Allah sebaiknya mulai Ramadhan ini, sama sama kita hindari yang namanya bohong atau dusta ,berkata kotor dan dosa dosa lisan yang lainnya. Telah disabdakan dalam sebuah hadits 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

 Artinya:"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan:"(HR Bukhari :1903).

 Walaupun puasa kita dah kita jalankan tapi sia sia,Allah tidak butuh puasa kita, pekerjaan sia sia hanya menghasilkan kelelahan. Rosulullah Sallallahu alaihi wasalam bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

 Artinya:"Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga:"(HR  Thobroni dalam Al Kabir).

 Yang terakhir adalah menggunjing atau menggibah atau membicarakan keburukan saudaranya baik ketika berpuasa ataupun tidak. Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

 Artinya:"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang:"(QS Al-Hujurat :12).   

 Menggibah sama dengan memakan bangkai saudaranya yang masih hidup, walaupun ada ulama yang berpendapat tidak sampai membatalkan puasa kita namun menggibah akan memberangus fahala puasa kita hingga boleh jadi kita gagal meraih taqwa yang dijanjikan Allah.

Posting Komentar untuk "PENGHAMBAT MENUJU TAQWA"