Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENYESAL SALAH SATU PEMBUKA PINTU TAUBAT



 Hidup di dunia ini ibarat masa menanam, dan hidup di akhirat adalah masa menuai. Kalau tidak maksimal menanam amal kebaikan, bagaimana mungkin bisa menuai kebahagiaan?.

Allah Azza wazalla berfirman:

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُون

 Artinya:"Apakah kalian mengira bahwa Kami menciptakan kalian dengan sia-sia dan kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?:"(QS  Al-Mu’minun :115).

 Penyesalan akan membuka pintu taubat, sekalipun datangnya di belakang, dan tidak mungkin ada di depan. Karena penyesalan datang apabila seseorang sudah melakukan sesuatu kekhilafan. Ada kalimat bijak yang menyatakan bahwa penyesalan hidup sangatlah menakutkan karena ke manapun kita pergi, maka rasa penyesalan itu akan selalu mengikuti. Oleh sebab yang utama dari penyesalan adalah bagaimana kita mengambil hikmah dari sebuah penyesalan itu. Kita jadikan penyesalan itu sebagai pembelajaran besar untuk menatap masa depan yang lebih cerah. Bersabar dengan selalu mengambil hal-hal positif dari kejadian yang menimpa kita serta selalu bersiap siaga. Sebagaimana, Allah Azza wazalla berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

 Artinya:"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga di perbatasan negeri kalian dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung:"(QS  Ali-Imran :200).

 Hilangkan rasa takut dan khawatir terhadap segala sesuatu masalah yang datang. Sebagaimana, Allah Azza wazalla berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

 Artinya:"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah Allah" kemudian mereka istiqamah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu:"(QS Fushilat :30).

 Masa lalu tak akan bisa kita genggam lagi. Kita tak bisa mundur ke belakang dan memperbaiki kesalahan yang ada pada saat itu. Waktu akan terus membawa kita melaju ke depan. Kita akan terus ditarik ke depan untuk melanjutkan perjalanan kehidupan. Penyesalan membuat kita lebih hati-hati. Ada kesalahan atau pengalaman buruk yang membuat kita menyesal. Penyesalan itu seperti sebongkah batu yang membebani diri ke mana pun kita pergi. Boleh saja menyesalinya tapi sebentar saja. Ambil pelajaran dari kesalahan dan penyesalan yang ada. Agar ke depannya kita bisa lebih hati-hati dan tak terjatuh dalam lubang kesalahan yang sama lagi.

 Ada proses pendewasaan di balik Penyesalan. Diri kita yang hari ini berbeda dari diri kita yang dulu karena pengalaman dan penyesalan yang mengubah kita. Bila kita bisa mencoba sisi baik atau positif dari setiap kejadian yang ada, kita akan tumbuh lebih dewasa dari waktu ke waktu. Masalah hadir untuk membuat kita banyak belajar dan memaknai kehidupan dengan cara yang lebih bijak... 

 Saatnya untuk kembali tersenyum mengawali hari dan awal baru menyambut masa depan yang lebih baik. Boleh menyesali sesuatu tapi sebentar saja. Kini saatnya untuk lebih fokus mengumpulkan keberanian dan kekuatan untuk membuat hidup jadi lebih berarti.

 Dalam terminologi agama Islam, upaya untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, dinamakan taubat. Pada intinya taubat mengandung makna meninggalkan dosa-dosa. baik kecil (al-shaghair) apalagi besar (al-kabair) disertai penyesalan yang mendalam. Secara sufistik, taubat dipandang sebagai pangkal tolak_(tangga pertama). dalam perjalanan menuju Allah Azza wazalla (al-tawbah ashl kulli maqam). Tanpa taubat, manusia tidak bisa mendapatkan akses menuju ke jalan atau orbit Allah Azza wazalla.

 Menurut Imam Ghazali, taubat yang baik adalah taubat yang memenuhi tiga kriteria.

1)_Pertama,meninggalkan dosa-dosa (al-iqla' an al-dzunub).

2)_Kedua, berjanji tidak mengulangi (al-azm an la ya'uda).

3)_Ketiga,menyesali diri atas dosa-dosa yang diperbuat dan atas hilangnya kesempatan dan peluang baik secara sia-sia (al-nadam`ala ma fata).

 Kriteria yang ketiga di atas, yaitu penyesalan, dipandang Imam Ghazali sebagai kunci sukses taubat. Hal ini, karena tanpa penyesalan yang mendalam, sukar dibayangkan seseorang akan benar-benar bertaubat. Itu sebabnya, Nabi  Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam memandang bahwa penyesalan itu identik dengan taubat itu sendiri, sebagaimana sabda beliau, "al-Nadamu taubatun, penyesalan adalah taubat itu sendiri.''

 Orang yang benar-benar menyesal, menurut Imam Ghazali, ditandai tiga hal:

1_Pertama, hatinya lentur dan sensitif serta tidak membeku dan membatu seperti batu cadas (riqqat al-qalb).

2_Kedua, air matanya mudah meleleh tanpa sadar (ghazarat al-dumu').

3_Ketiga, ia kapok dan benci pada dosa-dosa yang dahulu pernah dinikmatinya. Orang yang bertaubat dengan tingkat penyesalan seperti di atas layak mendapat pengampunan dari Allah Azza wazalla.

 Semoga Allah Azza wazalla mengaruniakan hidayah-nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menyesali setiap kekhilafan yang pernah kita lakukan untuk membuka pintu taubat dan meraih ridha-nya. Aamiin...

Posting Komentar untuk "MENYESAL SALAH SATU PEMBUKA PINTU TAUBAT"