Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TEKANKAN AMANAH DAN HINDARI KECURANGAN

 

 Sesungguhnya setiap manusia mengetahui apa itu amanah dan apa itu kecurangan. Tapi sayangnya kita semua belum tentu tau bagaimana cara menjalankan amanah dengan sepenuh hati dan menghindari kecurangan dengan lapang dada, ikhlas menahan hawa napsu yang selalu mengajak kepada kemaksiatan. Ketika Allah menawarkan amanah kepada langit, kepada bumi, kepad gunung, mereka semua menolaknya,karna takut kalau kalau nanti tidak bisa amanah, sementara hari ini, kita yang namanya manusia sampai sampai berebut untuk meminta amanah,seolah olah sudah pasti mampu untuk bersikap amanah.

Allah SWT berfirman dalam Al Qu'an:

اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ 

 Artinya:"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat Dzalim lagi sangat bodoh:"(QS Al-Ahzab :72).

 Setiap diri mengemban amanah Dan kita semua akan dimintai pertanggung jawaban atas amanah yang kita pikul, hari ini tanyakanlah kepada diri kita masing masing,

Sudahkah kita berfikir jernih sesuai dengan tanggung jawab kita nanti dihadapan Allah, kepada siapa kita memberikan amanah untuk memimpin negri tercinta ini...?

 Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ

 Artinya:"Bila amanat telah disia-siakan, maka tunggulah saat kehancurannya (atau itu adalah pertanda dekatnya Kiamat)." Ada Sahabat bertanya, "Bagaimana amanat tersebut disia-siakan wahai Rasulullah?" Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, "Bila suatu perkara dipercayakan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya:"(HR  Bukhari dan Ahmad).

 Siapa yang kita amanahkan untuk memimpin negri ini,negri yang mayoritas penduduknya beragama Islam, apakah kita akan memberikan amanah kepada calon pemimpin yang kita sendiri tidak tau riwayat kepemimpinannya, kita tidak tau akhlaqnya, kita tidak tau  keahliannya dalam memimpin, Ataukah akan kita amanahkan kepada calon pemimpin yang sanggub membeli suara kita, sanggub membeli harga diri kita dengan Amplop dan satu paket sembako, ataukah kepada Calon pemimpin yang benar benar amanah menurut pandangan hati nurani kita sebagai hamba Allah SWT, pemimpin yang paling mempuni dibidangnya, pemimpin yang mencintai rakyatnya, pemimpin yang paling banyak dicintai rakyat  yang pernah dipimpinnya, pemimpin yang sudah jelas berpihak kepada Rakyat, pemimpin yang berani pasang badan demi membela rakyatnya.

 Sebelum terlambat telitilah dulu calon pemimpin yang sudah kita ketahui semua nama namanya, semua riwayat hidupnya, dan semua keberhasilan yang pernah digapainya, agar kita semua termasuk orang orang yang amanah dalam menitipkan Amanah untuk memimpin negri tercinta ini,

Bukankah Allah dan rasulnya telah memberikan gambaran bagai mana ciri ciri pemimpin yang amanah..?.

 Setiap yang tidak amanah berarti dia berkhianat dan  masuk kedalam  kecurangan

Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an:

وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙ

 Artinya:"Celakalah bagi orang-orang yang curang:"(QS Al-Mutaffifin 1).

 Ayat yang agung ini bukan hanya bicara tentang kecurangan dalam menimbang, tetapi juga berlaku untuk semua jenis kecurangan, ingat curang dalam menimbang akan merugikan semua pembeli,tapi curang dalam memilih pemimpin akan merugikan ratusan juta manusia dalam suatu negri, curang berarti berkhianat, dan termasuk katagori celaka, curang bisa dilakukan oleh calon calon pemimpin, dan curang juga bisa dilakukan oleh kita sebagai pemilih, karna memilih yang bukan ahlinya dengan sengaja padahal kita tau siapa yang paling berhak untuk dipilih itulah yang dikatakan menyia nyiakan amanah.

 Jika kita memilih pemimpin negri tercinta ini, berarti  Kita menyerahkan amanah,

Timbul pertanya'an, kita serahkan kepada siapa amanah tersebut,disinilah kita dituntut agar  menjalankan amanah sebagai mana perintah Allah.

 Dimana kita berada nanti..?

Apakah termasuk golongan yang amanah atau sebaliknya, karna tidak mau cari tau atau pura pura tidak tau siapa yang paling berhak memimpin negri ini,atau karna sudah kita gadaikan amanah tersebut sehingga kita dengan beraninya menyia nyiakan amanah, dan bisa bisa kita termasuk golongan orang orang yang curang. Na'udzubillahhimin dzalik.

Semoga kita semua termasuk golongan orang orang yang amanah Dimata Allah dan amanah Dimata manusia seluruhnya.

Aamiin ya robbal 'alamiin.

Posting Komentar untuk "TEKANKAN AMANAH DAN HINDARI KECURANGAN"