Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MEMPERTAHANKAN BUDAYA DAN TRADISI SUDAH JADI KEBIASAAN UMAT ISLAM DARI DULU KALA

 

Takwa adalah melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya dimanapun kita berada dan dalam keadaan apa saja.baik dalam keadaan senang maupun susah, baik dalam keadaan lapang atau dalam keadaan sempit .

Nabi Muhammad saw bersabda:

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا ، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ» [رَوَاهُ الْتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَدِيثٌ حَسَنٌ]  اهـ  رياض الصالحين

 Bertakwalah engkau kepada Allah di mana saja engkau berada, dan susulilah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapusnya dan berbudi pekertilah terhadap manusia dengan budi pekerti yang baik.

 Ditegaskan dalam hadits  tersebut diatas adalah bahwa kita semua diperintahkan untuk selalu menjaga tata krama dan adab atau etika serta berprilaku baik kepada siapa saja, dalam hadits lain.

Nabi saw bersabda:  

مَا مِنْ شَيْءِ يُوضَعُ في المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ، وإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ والصَّلاَةِ» . [رواه الترمذي] قال أبو عِيسَى: هذَا حَديثٌ غَرِيبٌ من هذَا الوَجْهِ. اهـ 

 Tiada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan amal melebihi budi pekerti yang baik, sungguh seorang yang memiliki budi pekerti yang baik akan mencapai derajat kemuliaan seorang yang ahli berpuasa dan ahli melakukan shalat.

 Dan penting juga bagi kita para orang tua untuk memperhatikan dan mengupayakan agar budi pekerti yang luhur ini juga diwarisi oleh putera puteri kita, baik melalui pendidikan atau suri tauladan di tengah-tengah kehidupan kelauarga kita.

Nabi saw bersabda: 

ما نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ». هذا حديث صحيح الإسناد اهـ  المستدرك للصحيحين

 Tiada pemberian orang tua kepada puteranya yang lebih baik dari pada pemberian adab atau etika yang baik.

 Beliau Syeikh Nuruddin al-Harawi al-Qari dalam kitab Mirqatul Mafatih terkait penjelasan hadits tersebut beliau mengatakan:

وَهُوَ الْمُطَابِقُ لِلْعُرْفِ الْمُوَافِقُ لِلشَّرْعِ 

 Bahwa yang dikehendaki dengan adab atau etika yang baik adalah etika yang sesuai dengan kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan Syariat.

 Senada dengan keterangan tersebut juga ditegaskan dalam kitab Mirqatu Su’udit Tasdiq Syarah Sullam Taufiq:  

وَقَدْ سُئِلَ أَمِيْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ قَوْلِهِ ﷺ  «وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ» ، فَقَالَ : هُوَ مُوَافَقَةُ النَّاسِ فِيْ كُلِّ شَيْءٍ مَا عَدَا الْمَعَاصِيْ اهـ

 Amirul Mukminin Shahabat Ali ra. ditanya terkait penjelasan Sabda Nabi yang artinya "Dan berbudi pekertilah engkau terhadap manusia dengan budi pekerti yang baik" Beliau berkata: Maksudnya adalah menyesuaikan diri dengan budaya masyarakat dalam hal apapun selain kemaksiatan.

 Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa agama islam sangat menghargai suatu tradisi dan budaya yang mengakar di tengah-tengah masyarakat baik dalam perkataan, prilaku, penampilan dan kegiatan selama tradisi dan budaya tersebut tidak bertentangan dengan Syariat, bahkan agama kita memerintahkan agar kita menyesuaikan diri serta mengikuti budaya tersebut, karena hal itu bagian dari Husnul Khuluq atau budi pekerti yang baik. Sebaliknya bersebrangan atau bahkan berupaya menggantinya dengan budaya-budaya yang lain berarti bagian dari Su-ul Khuluq atau budi pekerti yang buruk.

 Semoga dengan hidayah dan pertolongan Allah SWT kita semua dan seluruh keluarga dan masyarakat kita mampu berakhlaqul karimah kepada sesama sehingga terciptalah suasana yang nyaman, aman dan tentram dalam kehidupan kita di dunia ini dan kelak di akhirat. Amin amin ya robbal alamin

Posting Komentar untuk "MEMPERTAHANKAN BUDAYA DAN TRADISI SUDAH JADI KEBIASAAN UMAT ISLAM DARI DULU KALA"