Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEUTAMAANYA ETIKA DIBANDING NASAB

KEUTAMAANYA ETIKA DIBANDING NASAB

 Ketahuilah bahwa setatus sosial terhormat karena faktor keturunan seperti menjadi keturunan seorang tokoh. ulama, wali atau keturunan para nabi bukanlah sesuatu yang layak dijadikan bahan untuk saling membangga-banggakan diri antara satu dengan yang lainnya, bahkan membanggakan status nasab adalah kebiasaan kaum jahiliyah yang harus dibuang jauh-jauh menurut syariat agama Islam.

Nabi saw bersabda : 

«قَدْ أَذْهَبَ اللهُ عَنْكُمْ عُبِّيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ وَفَخْرَهَا بِالآبَاءِ مُؤْمِنٌ تَقيٌّ وَفَاجِرٌ شَقِيٌّ وَالنَّاسُ بَنُو آدَمَ وآدَمُ مِنْ تُرَابٍ» . رواه الترمذي وقال حديثٌ حسنٌ

 Artinya:"Sungguh Allah menghilangkan (melarang) kebiasaan kaum jahiliyah yang saling menyombongkan diri (dengan harta dan jabatan), dan kebiasaan mereka yang saling membangga-banggakan diri dengan bapak-bapak mereka, manusia itu adanya hanya orang beriman yang terjaga dari Nereka dan orang durhaka yang celaka. Semua manusia adalah keturunan Nabi Adam dan Nabi adam diciptakan dari tanah.

 Mempelajari atau menelusuri nasab bukanlah sesuatu yang terlarang bahkan justru diperintahkan dalam rangka mencari siapa saja yang masih berada dalam satu garis keturunan guna saling menyambung tali silaturrahim, sebagaimana dalam salah satu Hadits disebutkan.

Rosululloh saw bersabda:

«تَعَلَّمُوا مِنْ أنْسَابِكُم مَا تَصِلُونَ بهِ أَرْحَامَكُمْ» . رواه الطبراني 

 Artinya:"Pelajarilah jalur nasab-nasab kalian untuk saling menjaga hubungan kerabat di antara kalian  

 Oleh karena itu menelurusi jalur nasab dengan tujuan menjaga silaturrahim adalah sesuatu yang dianjurkan, bukan dalam rangka berpongah-pongahan atau saling membangga-banggakan diri, karena kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh keturunan atau nasab, bagi Allah kemuliaan seseorang ditentukan oleh seberapa ia bertaqwa kepada Allah. Sebagaimana Allah SWT. berfirman :

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ [الحجرات/13]

 Artinya:"Sungguh orang yang paling mulia diantara kalian adalah yang paling bertaqwa diantara kalian:"(QS Al  Khujarot :13).

Dan dalam salah satu Hadits Nabi saw beliau bersabda :

«وَلَيْسَ لأَحَدٍ عَلَى أَحَدٍ فَضْلٌ إِلاَّ بِدِينٍ أَوْ عَمَلٍ صَالِحٍ» اهـ جامع المسانيد والمراسيل 3/79  

 Artinya:"Tidaklah seseorang lebih utama dari yang lain melainkan dengan agama atau amal sholih.

Dalam kitab Tafsir Rauhil Bayan juga diterangkan:

وَعَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ «شَرَفُ الْمَرْءِ بِالْعِلْمِ وَالْأَدَبِ لَا بِالْأَصْلِ وَالنَّسَبِ» اهـ  روح البيان 9/472 

 Artinya:"Diriwayatkan dari Shahabat Ali Radliyallahu ‘anhu bahwa : “kemuliaan seseorang ditentukan oleh ilmu dan adab bukan oleh orang tua dan nasab”.

 Mau keturunan siapapun jika kita tidak bertaqwa, tidak berilmu dan tidak beradab maka hinalah kita, sebaliknya mau keturunan siapapun kita jika kita senantiasa bertakwa, berilmu dan beradab maka mulialah kita. 

 Semoga kita semua senantiasa mendapatkan hidayah dan pertolongan Allah SWT. sehingga menjadi hamba-hambanya yang dimuliakan di dunia dan akhirat. Amin ya robbal alamin.

Posting Komentar untuk "KEUTAMAANYA ETIKA DIBANDING NASAB "