Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

CERDAS DALAM MEMILIH CALON PEMIMPIN KITA

CERDAS DALAM MEMILIH CALON PEMIMPIN KITA

 Pada kesempatan  hari ini, marilah kita  bersama sama,mengingat kembali masa masa yang telah lalu.  masa masa setiap lima tahun sekali, masa masa berlangsungnya pesta demokrasi,masa dimana kita menggunakan hak pilih kita untuk memilih, mendukung dan  menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin negri tercinta ini, siapa yang akan menjadi wakil wakil kita untuk menyuarakan dan mendengarkan jeritan dan keluhan kita, siapa sesungguhnya  mereka yang kita pilih, apakah kita sudah memilih sesuai kreteria pemimpin, apakah sudah  sesuai kreteria  wakil rakyat yang siap menyuarakan kebenaran dan mereka Meraka ini semuanya siap mundur jika gagal dalam menjalankan amanah...

Mungkin kita belum memahami secara maksimal bagai mana cara cerdas memilih pemimpin dan wakil wakil rakyat  padahal kita akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat nanti,  siapa siapa  yang pernah kita pilih.

Apakah kita memilih semata mata karna Allah atau karna kerabat,atau karna paket sembako, atau karna amplof rupiah dll. 

Allah Aja wajalla berfirman

dalam Surah Al-Maidah Ayat 57:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَـتَّخِذُوا الَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا دِيۡنَكُمۡ هُزُوًا وَّلَعِبًا مِّنَ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ وَالۡـكُفَّارَ اَوۡلِيَآءَ‌ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ

 Artinya:"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang kafir (orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.

 Kita sama sama sudah mengetahui bahwa Allah melarang kita secara tegas agar tidak memilih pemimpin sebagai mana ayat yang telah kita dengarkan tadi.

Mari kita ingat kembali,

apakah kita sudah memilih calon yang sesuai dengan hati nurani kita, dan sudah memenuhi syarat sebagai pemimpin  yang  manakala dia terpilih kita semua diwajibkan patuh kepadanya,

Sungguh sangat tidak pantas jika kita masih mau memilih calon calon pemimpin dan calon calon wakil kita yang tidak amanah sementara kita diwajibkan oleh Allah agar patuh kepada pemimpin,sementara Amanah bagi para pemimpin dan wakil rakyat harus dibuktikan dalam ucapan,tindakan dan perbuatannya,

Apakah  kita tidak takut jika nanti digolongkan kepada golongan golongan yang disebutkan dalam sebuah hadits

Rasulullah saw bersabda:

اسْمَعُوا، هَلْ سَمِعْتُمْ أَنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ؟ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الحَوْضَ،َ

 Artinya "Dengarkanlah, apakah kalian telah mendengar bahwa sepeninggalku akan ada para pemimpin?

Siapa yang masuk kepada mereka, lalu membenarkan kedustaan mereka dan menyokong kezaliman mereka, maka dia bukan golonganku, aku juga bukan golongannya. Dia juga tak akan menemuiku di telaga:"(HR Tirmidzi, Nasai dan Al Hakim).

Cerdas dalam memilih akan menentukan masa depan kita semua baik didunia ataupun diakhirat.

Bisa kita bayangkan jika kita masih  termasuk bagian dari aparatur negara yang diwajibkan membenarkan,kata pemimpin, wajib menjalankan perintah pemimpin,

Sementara pemimpin yang terpilih tidak bisa amanah,tidak memikir kan keadaan rakyatnya tidak mencintai rakyatnya,dan kita berada didalamnya , sungguh kita akan menelan buah simala kama.

Bayangkan bentuk kepatuhan yang diperintahkan Allah dan Rasulnya

Jika kita salah pilih pemimpin telah disabdakan dalam sebuah hadits dari Hudzaifah bin Al Yaman.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ ». قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ « تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ 

 Artinya:"Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu, pen) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia:"

Aku berkata, "Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?”

Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka.”(HR Muslim :1847).

 Mumpung belum terlambat marilah kita berhati hati dalam memilih pemimpin, atau memilih wakil wakil kita yang nantinya kita harapkan mampu menyuarakan aspirasi kita,mau mendengarkan jeritan jeritan kita agar bisa didengar para penguasa, dan mampu melahirkan undang undang yang berpihak kepada kebenaran, undang undang yang berpihak kepada rakyat.

 Memilih sesuai hati nurani, bukan sesuai jumlah rupiah, sesuai kreteria pemimpin bukan sesuai jumlah paket sembako, memilih semata mata karna Allah bukan karna hawa nafsu,agar kita bisa selamat didunia dan diakhirat, 

Kita semua punya hak untuk menentukan arah kehidupan negri tercinta ini,

Sesungguhnya pemimpin yang baik itu mengabdi kepada Tuhannya, melayani rakyat yang dipimpinnya,

Berusaha untuk meyakinkannya dan tidak memaksakan kehendak dalam kepatuhan.

 Semoga Allah Azawajalla menganugerahkan negri tercinta ini dengan Pemimpin yang amanah,mencintai rakyatnya, memuliakan para ulamanya, cerdas jujur ,sabar dan mempuni.

Aamiin Allahumma Aamiin.

Posting Komentar untuk "CERDAS DALAM MEMILIH CALON PEMIMPIN KITA"