Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

YANG HARUS KITA MILIKI TIGA SIFAT MUSLIM YANG SEJATI

YANG HARUS KITA MILIKI TIGA SIFAT MUSLIM YANG SEJATI

 Islam membimbing umatnya untuk selalu berbuat baik, agar dapat hidup saleh dan benar di dunia ini. Menurut aturan  yang ditetapkan oleh Allah subhanahu wata'ala, melalui Nabi-Nya, semua  akan kembali ke akhirat dan tujuan akhirnya adalah Surga atau Neraka. Dan hanya umat Islam yang bisa masuk surga  sesuai dengan apa yang diwariskan Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam.

 Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, 

Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

أنَّه لا يَدْخُلُ الجَنَّةَ إلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ

 Atinya:"Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim." (Dalam riwayat lain disebutkan: "tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang mukmin.") :"(HR Bukhari dan Muslim).

 Untuk menjadi seorang muslim sejati, hanya berbicara dan mengklem saja tidaklah cukup, setidaknya  harus memiliki tiga sifat di antaranya:

1)_Pertama Al-Yakin, yaitu keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT, Rasulullah saw dan agama Islam. Ketiganya merupakan materi utama yang ditanyakan oleh para malaikat kepada kita di alam Barzah nanti. Dari sekian banyak masalah, hanya 3 ini  yang akan ditanyakan malaikat ketika kita masuk alam kubur (Barzah).

 Kedudukan al-Yakin sangat tinggi di mata Allah SWT. Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitab Madarijus Salikin bab Manzilatul Yakin menyebutkan beberapa ayat tentang kedudukan keyakinan. Diantaranya disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 4 dan 5. Beliau mengatakan Allah SWT telah menghususkan bahwa  hanya mereka yang mencapai tingkat al-yaqinlah yang akan mendapat petunjuk (hidayah).

 Allah SWT Allah berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS Al Baqarah: 4-5).

 Dari ayat ini sangat jelas terlihat bahwa cara untuk tetap mendapat hidayah adalah dengan memupuk keimanan. Tanpa ini, seorang Muslim bisa goyah. Banyak cerita yang menjadi pelajaran buat kita. Ada orang yang beriman kepada Nabi Muhammad saw dan kemudian  hijrah bersamanya ke Madinah. Namun  kemudian dia diguncang oleh kuda peliharaannya di Mekkah. Ia kemudian menyalahkan tentang perjalanan hijrahnya tersebut. Itu adalah sebuah bencana yang besar.

 Menurut ulama Abu Bakar Al Wara,Yakin ada tiga tingkatan yaitu:

a. Al-Yaqin al-Akhbar

 Yaitu mengimani segala keterangan yang Allah sampaikan kepada Rasulullah dan risalah yang dibawanya. Memuat keterangan dari Al-Qur'an dan hadits Rasululloh saw, baik yang berkaitan dengan kejadian yang lalu maupun yang berkaitan dengan hal yang belum terjadi. Kita harus menetapkan hal ini dalam diri kita sendiri.

 b. Al-Yaqin ad-Dalalah

 Yaitu percaya pada semua bukti dan dalil yang membenarkan berita tersebut. yakni Percaya pada Al-Qur'an, hadis dan segala mukjizat Nabi saw.

 c. Yaqin al-Mushahadah

 Ini adalah tingkat kepercayaan tertinggi. Hanya tingkat wali Alloh, para sahabat dan ahli ibadah yang mencapai tingkat ini. Al-Musyahadah adalah tingkat keyakinan terhadap sesuatu yang ghaib atau tidak kelihatan, namun seolah-olah mereka melihatnya dengan mata kepala sendiri. Keyakinan yang sempurna. Keyakinan para sahabat yang pernah diungkapkan oleh Amir bin Abdul Qais adalah jika surga dan neraka di tampakan maka keimanan mereka tidak akan bertambah. Karena keyakinan mereka sudah sempurna tanpa perlu bukti nyata.

 2)_Kedua, sifat at-Taslim.yaitu berserah diri kepada Allah SWT, Rasul-Nya dan  agamanya. 

Allah SWT berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ

"Tidak patut bagi seorang mukmin, baik seorang laki-laki maupun perempuan, ketika Allah sudah memutuskan perkara kemudian mereka memiliki pilihan yang lainnya:"(QS Al Ahzab: 36).

 Ayat di atas menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah sifat mukmin yang sejati. Sebagaimana Allah dan Rasul-Nya memilih warna putih, maka seorang Muslim sejati tidak mempunyai pilihan di antara warna-warna lain. Mereka tunduk dan menaati Tuhan serta menaati hukum-hukum-Nya.Sesuai dengan ini, 

Allah subhanahu wata'ala berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.:"(QS An-Nisa': 65).

 3)_Sifat umat Islam yang ketiga, at-Tadhiyyah atau rela berkurban.Artinya rela berkorban di jalan Alloh karena sejatinya  iman membutuhkan cinta, dan cinta membutuhkan pengorbanan. Tidak ada keimanan jika tidak dilandasi cinta dan tidak ada cinta tanpa pengorbanan. Keimanan Nabi Nuh, Cinta Nabi Nuh, membuat Nabi Nuh mampu mengorbankan jiwa dan raganya untuk mempersembahkan nafas dan kehidupannya selama 950 tahun di jalan Alloh.dalam satu ayat Alloh mengabarkan ungkapan Nabi Nuh.

Alloh subhanhu wata'ala berfirman:

قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلا وَنَهَارًا

 "Nuh berkata, 'Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang'." (QS Nuh: 5).

 Ayat selanjutnya. QS Nuh Ayat 7 _Allah swt berfirman:

وَاِنِّىۡ كُلَّمَا دَعَوۡتُهُمۡ لِتَغۡفِرَ لَهُمۡ جَعَلُوۡۤا اَصَابِعَهُمۡ فِىۡۤ اٰذَانِهِمۡ وَاسۡتَغۡشَوۡا ثِيَابَهُمۡ وَاَصَرُّوۡا وَاسۡتَكۡبَرُوا اسۡتِكۡبَارًا‌ ۚ‏

 Artinya:"Dan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka (untuk beriman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya (ke wajahnya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri:"(QS  Nuh :8).

 Nabi Nuh berdakwah sepanjang waktu dan tidak ada seorang pun yang menyambutnya, namun ia tidak merasa bosan. Inilah sifat seorang mukmin yang sempurna. Semoga kita semua memiliki tiga sifat yang disebutkan di atas: percaya diri, toleransi dan rela berkorban.

BAROKALLOH

Posting Komentar untuk "YANG HARUS KITA MILIKI TIGA SIFAT MUSLIM YANG SEJATI"