Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SESEORANG AKAN DIBANGKITKAN DAN DIKUMPULKAN BERSAMA ORANG YANG MEREKA CINTA WAKTU DI DUNIA

SESEORANG  AKAN DIBANGKITKAN DAN DIKUMPULKAN BERSAMA ORANG YANG MEREKA CINTA WAKTU DI DUNIA

 Dalam perjalanan Nabi bersama para sahabatnya, Nabi bertemu dengan seorang Arab pedalaman. Dengan lantang, orang ini memanggil Nabi.

 Nabi  mendengar namanya dipanggil lalu menoleh dari atas untanya dan Nabi menjawab, “Hei kemarilah.”

 Dia segera menghampiri Nabi. “Wahai Nabi, jika ada seseorang yang mencintai suatu kaum yang berbuat baik, namun bagaimana jika dia tidak seperti mereka dalam beramal?” Nabi dengan sopan menjawab: “Orang-orang kelak akan berkumpul dengan orang-orang yang mereka cintai waktu di dunia, dan kamu juga akan dikumpulkan dengan orang-orang yang kamu cintai.

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

وَلَا يُحِبُّ رَجُلٌ قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ

“Seseorang tidak akan mencintai suatu kaum kecuali akan dikumpulkan bersama mereka.” (HR Bukhori,Muslim,dari Ibnu Mas’ud) (HR Thobroni dari Ali r.a).

 Kisah kisah ini diceritakan oleh beberapa sahabat hingga berbagai riwayat. Salah satu kisah yang dikutip di atas adalah diriwayatkan oleh sahabat Abu Musa Al Asy'ari radhiyallahu 'anhu.dengan kisah yang serupa dari kisah Anas bin Malik, berikut ini isi pertanyaan dari orang Arab pedalaman tersebut: “Ya Rasulullah, kapan kiamat akan tiba?”, Nabi menimpali balik bertanya:“memang apa yang telah kamu persiapkan? “Wahai Nabi aku tidak banyak menyiapkan amalan baik shalat dan puasa pada hari ini. Tapi aku sungguh mencintai Allah dan Rasul-Nya. Nabi menjawab, seperti jawaban di atas, bahwa seseorang akan dikumpulkan kelak pada hari kiamat bersama orang-orang yang dicintainya pada waktu hidup di dunia.

 Orang Arab pedalaman tadi benar-benar bahagia. Seperti yang disebutkan oleh sahabat Anas bin Malik, beliau dan para sahabatnya belum pernah melihat wajah seorang Muslim yang begitu berseri-seri bahagianya. Kisah tentang al-mar'u ma'a man ahabba (seseorang akan dikumpulkan bersama yang dicintai) banyak diceritakan dalam kitab-kitab hadis, seperti dalam kitab  Imam Ahmad, Sahih Muslim, Sahih Bukhari dan lain-lain. dari berbagai sumber riwayat yang berbeda.

 Imam al Mubarakfuri menjelaskan dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, syrah dari Sunan di Tirmidzi bahwa melalui berbagai riwayat, keseluruhannya saling melengkapi tentang bagemana seorang muslim yang tidak mampu melakukan  amal sebanyak orang shaleh,harus tetap optimis dan terus mempertahankan.untuk mempertahankan cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang shaleh. 

 مَنْ أَحَبَّ قَوْمًا بِالْإِخْلَاصِ يَكُونُ مِنْ زُمْرَتِهِمْ وَإِنْ لَمْ يَعْمَلْ عَمَلَهُمْ لِثُبُوتِ التَّقَارُبِ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَرُبَّمَا تُؤَدِّي تِلْكَ الْمَحَبَّةُ إِلَى مُوَافَقَتِهِمْ 

 “Jika seseorang mencintai kalangan saleh dengan ikhlas, maka sebagaimana dinyatakan Nabi, ia termasuk golongan mereka kendati amalannya tidak seperti yang dilakukan orang-orang saleh tadi, sebab keterpautan hati dengan mereka. Kiranya rasa cinta itu memotivasi agar bisa berbuat serupa.” (Muhammad bin Abdurrahman al Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Jami’ at Tirmidzi (Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyyah),( juz 7, hal 53).

 Dengan mencintai orang-orang shaleh yang merupakan wujud cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, kiranya dapat menumbuhkan kerendahan hati dan optimisme dalam beragama. Berkenaan dengan rasa optimisme beragama tersebut, di akhir perbincangannya dengan orang-orang Arab pedalaman tadi, Nabi saw menyatakan kepada para sahabatnya tentang perumpamaan  ampunan dan rahmat Allah SWT.

 Beberapa dalil tentang hari akhirat kelak:

1) Seseorang akan dikumpulkan kembali dengan sanak saudaranya yang ia cintai waktu di dunia.

الْمرْءُ مع منْ أَحَبَّ يَوْمَ الْقِيامةِ

“Seseorang itu beserta orang yang dicintainya pada hari kiamat.” (HR Tirmidzi).

 2) Seseorang akan dipanggil beserta Imamnya (pemimpinnya):

يَوْمَ نَدْعُوْا كُلَّ اُنَاسٍۢ بِاِمَامِهِمْۚ

 (Ingatlah) suatu hari (yang pada hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya,(QS Al Isro :71-72).

 Jadi, pada hari kiamat, manusia akan menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah al-Hakim akan meminta pertanggungjawaban  setiap mukallaf atas apa yang telah dilakukan di dunia. Mereka dipanggil bersama para imamnya pada hari perhitungan atas perbuatan para hambanya sewaktu hidup di dunia.

 Syekh 'Abdur-Rahman As-Sa'di rahimahullah menjelaskan, berdasarkan ayat di atas, bahwa setiap ummat akan dipanggil bersama  imam dan pembimbingnya...

 3) Satu keluarga dipertemukan kembali di surga asal waktu hidup di dunia masih sama keimananya.

وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَا تَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِ يْمَا نٍ اَلْحَـقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَاۤ اَلَـتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ ۗ كُلُّ امْرِئٍ بِۢمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ

"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam Surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS At-Tur : 21).

 4) Satu keluarga akan dipersatukan kembali dalam surga kelak.

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آَبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ 

“(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang sholeh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.”(QS Ar Ro'du :23).


Posting Komentar untuk "SESEORANG AKAN DIBANGKITKAN DAN DIKUMPULKAN BERSAMA ORANG YANG MEREKA CINTA WAKTU DI DUNIA"