Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

NASIHAT BAGI YANG MASIH MENINGGALKAN SHOLAT

NASIHAT BAGI YANG MASIH MENINGGALKAN SHOLAT

 Sholat adalah salah satu rukun agama islam, sangat penting untuk kita bahas masalah sholat itu sendiri. Sebagian dari kita terkadang memperhatikan ibadah lain dan lupa shalat lima waktunya malah di lewatkan. 

Selama bulan Ramadhan, sebagian dari kita berpuasa sepanjang siang hari dan bulan, namun tidak shalat atau sholatnya bolong  dalam jangka waktu yang lama. 

Saat Idul Adha tiba, mereka yang malas salat tetapi giat turut serta dalam berkurban. 

Orang yang hartanya banyak rajin bersedekah, namun sayangnya dalam keadaannya masih mengabaikan shalat fardhu. 

Bahkan ada yang menyatakan, “Yang penting saya sudah berbuat baik, sering bantu orang.” Padahal orang yang menyatakan seperti ini adalah orang yang kurang dalam memperhatikan shalat. 

Kita akan lihat bagaimana kedudukan shalat dalam Islam agar kita semakin sadar akan pentingnya shalat sehingga bisa terus menjaganya. 

1).Pertama, shalat adalah tiangnya Agama Islam. 

Dalam hadits Mu'adz radhiyallahu 'anhu disebutkan, 

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ

“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak perkaranya adalah jihad:"(HR At-Tirmidzi no. 2616, hasan).

Yang namanya tiang suatu bangunan jika ambruk, maka ambruk pula bangunan tersebut. Sama halnya pula dengan bangunan agama Islam itu sendiri.orang islam yang meninggalkan sholat berarti ia telah merobohkan agamanya sendiri.

2).Kedua, shalat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. 

Amalan seseorang bisa dinilai baik buruknya dinilai dari shalatnya. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 

” إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaraka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut terdapat amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu:" Dalam riwayat lain, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud, no. 864; Ahmad, 2:425; Hakim, 1:262; Al-Baihaqi, 2:386. Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih). 

3) Ketiga, shalat merupakan salah satu rukun Islam. 

Menurut 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah sallallahu 'alayhi wasallam bersabda:

بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu), (5) berpuasa di bulan Ramadhan:"(HR  Bukhari, no. 8 dan Muslim, no. 16).

4). Keempat, karena pentingnya salat, maka keluargapun juga dianjurkan untuk sholat. 

Allah Ta'ala berfirman, 

وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا (54) وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا 

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Qur`an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya:"(QS Maryam: 54-55).

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya ra, dia meriwayatkan bahwa Rasulullah shollallohu ailai wasalamm bersabda: 

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ

“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur sepuluh tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka:"(HR  Abu Daud, no. 495, sahih).

Karena shalat begitu penting dan punya kedudukan pokok dalam Agama Islam. Maka Yang meninggalkannya pun diancam dengan ghayya (sungai di neraka jahannam). 

Allah Ta'ala berfirman, 

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا (59) إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS  Maryam: 59).

Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa 'ghayya' dalam ayat tersebut adalah sungai di Neraka Jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, dan tempatnya sangat dalam. 

Dalam sebuah hadits di ceritakan, bahwa orang yang meninggalkan shalat diancam hukuman yang sangat keras. Buraidah radhiyallahu 'anhu berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 

الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir:"(HR Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, sahih).

Biasanya orang yang meninggalkan shalat adalah orang yang malas karena  berbagai sebab. 

Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al' Asy radhiyallahu 'anhuma, Nabi sallallahu 'alayhi wasallam pernah bersabda tentang shalat. Suatu hari ketika beliau bersabda: 

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ

“Siapa yang menjaga shalat, maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan kelak. Nanti di hari kiamat, ia akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf:"(HR  Ahmad, hasan).

Ibnul Qayyim rahimahulloh, memberi penjelan seperti berikut ini: 

*Barangsiapa sibuk dengan hartanya hingga lalai shalat, maka ia kelak dikumpulkan bersama Qarun. 

*Barangsiapa sibuk dengan kerajaannya hingga lalai shalatnya, ia akan dikumpulkan kepada Firaun. 

 *Barang siapa yang demikian sibuk dengan kekuasaanya sampai-sampai lalai shalat, maka ia akan dikumpulkan bersama Haman (menteri Firaun). 

*Barang Siapa yang terlalu sibuk dengan urusan perdagangannya jika ia lalai shalat, maka dia akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf. 

Jangan menganggap remeh sholat. Jangan meremehkan sholat Ibnul Qayyim bahkan mengatakan bahwa meninggalkan shalat  lebih buruk dibandingkan melakukan dosa besar lainnya, (mabuk, zina, penipuan, pembunuhan).Jagalah sholat selalu..

Walaupun Sesibuk apapun kita, kita selalu perhatikan waktu sholat kita. Kalaupun kamu lupa atau tertidur, ingatlah dan salatlah ketika kamu mengingat dan menyadarinya, meskipun waktu salat telah usai, selama salat tersebut tidak dilakukan dengan sengaja dan bukan suatu kebiasaan. 

Semoga Allah memberikan kita taufik dan hidayahnya untuk rutin menunaikan shalat lima waktu. 

Aamiin ya robbal 'alamin.. 

Posting Komentar untuk "NASIHAT BAGI YANG MASIH MENINGGALKAN SHOLAT"