Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misteri Gunung Lawu Ini Bikin Bulu Kuduk Merinding, Cerita Pendaki Hilang Tak Ditemukan

RAHASIA GUNUNG LAWU DIUNGKAP SECARA PANDANGAN SUPRANATURAL DAN MITOS YANG BEREDAR

Terkuaknya misteri Gunung Lawu yang angker semakin diperkuat dengan hadirnya Pasar Setan, sebuah pasar yang tak terlihat dengan mata telanjang di jalur menuju Candi Cetho, di lereng Gunung Lawu.

Misteri Gunung Lawu yang angker memang menjadi legenda yang mengiringi setiap pendaki yang ingin mendaki Gunung Lawu.Namun hingga saat ini kami masih belum menemukan jawaban mengapa  gunung ini terkenal angker dan penuh dengan cerita misterius.

Untuk lebih memahami mengapa banyak cerita mistis Gunung Lawu angker, mari kita telusuri awal mula cerita mistis Gunung Lawu.

Mitos Gunung Lawu yang angker.

Kisah ini bermula pada berakhirnya Kerajaan Majapahit yaitu pada tahun 1400 Masehi. Saat itu yang menduduki tahta adalah Prabu Bhrawijaya V, beliau merupakan raja terakhir Kerajaan Majapahit.

Singkatnya, ketika Raden Fatah memasuki usia dewasa, ternyata Raden Fatah sudah masuk Islam, ia telah meninggalkan agama Budha ayahnya. Bersamaan dengan kemunduran Kerajaan Majapahit, Raden Fatah juga mendirikan Kerajaan Demak yang berpusat di Glagah Wangi yang sekarang lebih dikenal dengan nama Alun-Alun Demak. Kenyataan inilah yang membuat Prabu Bhrawijaya V merasa gundah gulana.

Pada suatu malam, Prabu Bhrawijaya V bersemedi, dan dalam saat bermeditasi, ia mendapat petunjuk bahwa kerajaan Majapahit akan lenyap dan cahaya akan berpindah ke kerajaan putranya, yaitu kerajaan Demak. Saat itu, Raja Bhrawijaya V meninggalkan kerajaan Majapahit dan pergi ke Gunung Lawu untuk tinggal menyendiri.

Setelah meninggalkan kerajaannya, sebelum mendaki Gunung Lawu, Prabu Bhrawijaya V bertemu dengan dua orang pengikutnya, yaitu kepala desa wilayah kerajaan Majapahit, masing-masing Dipa Menggala dan Wangsa Menggala.

Karena keduanya tidak tega melihat Prabu Bhrawijaya V pergi sendirian, maka mereka pun berangkat bersama Prabu Bhrawijaya V  ke puncak Gunung Lawu.

Setelah mencapai puncak Hargo Dalem, Prabu Bhrawijaya V berbicara kepada kedua pengikut setianya. Setelah berkata demikian, Prabu Bhrawijaya V  menghilang. Hingga saat ini jenazahnya belum pernah ditemukan oleh siapapun yang istilah jawanya menggunakan bahasa (muksa).

Selain itu, banyak cerita tentang misteri Gunung Lawu yang angker sering dikaitkan dengan keberadaan Jalak Gading yang dianggap sebagai reinkarnasi dari Kyai Jalak.

Setelah Prabu Bhrawijaya V melakukan muksa dan menghilang, tersisa dua orang pengikut setianya, Sunan Gunung Lawu dan Kyai Jalak. Sejarah menceritakan bahwa keduanya menjalankan perintah Raja Bhrawijaya V, mereka menjaga Gunung Lawu.

Dengan kesempurnaan ilmunya, Sunan Gunung Lawu menjelma menjadi makhluk gaib dan menghilang dari  kehidupan nyata dan Kyai Lawu menjelma menjadi burung jalak gading.

Kisah  Jalak Gading  masih terus berlanjut hingga saat ini, banyak pihak yang mengklaim bahwa Jalak Gading sering muncul dan menunjukkan jalan kepada para pendaki yang bermaksud menuju puncak Gunung Lawu dengan tujuan baik.

Sedangkan jika pendaki mempunyai niat tidak baik maka Kyai Jalak tidak akan menerimanya sehingga pendaki yang mempunyai niat buruk biasanya menghadapi jalur pendakian yang buruk. 

  • Gunung Lawu mempunyai legenda tentang pasar setan 

Di Gunung Lawu juga terdapat legenda tentang keberadaan pasar setan di lereng gunungnya. 

Misteri Gunung Lawu yang angker semakin bertambah dengan hadirnya Pasar Setan. Kabar ini sudah tidak asing lagi bagi para pendaki gunung, sebuah pasar yang tak terlihat dengan  mata telanjang terletak di jalan menuju Candi Cetho, di lereng Gunung Lawu yang ditumbuhi ilalang.

Berbicara tentang jalur candi Cetho, sebenarnya jalan ini merupakan jalan terpendek dan tercepat menuju puncak Lawu, karena perjalanan dimulai dari ketinggian 1.470 mdpl. Namun, jalur pendek ini juga merupakan jalur  paling terjal dan berbahaya.

Memang kemiringan jalur ini sangat terjal, dengan jurang terjal yang terbuka lebar di pinggir lintasan, kabut tebal sering turun membuat jarak pandang menjadi sangat pendek dan meningkatkan resiko tersesat, begitu pula kepercayaan bahwa jalur ini adalah jalan yang lalui oleh banyak makhluk ghaib bila di lihat secara dunia supranatural dan di tambah dengan kehadiran pasar setan. 
Inilah sebabnya mengapa jalur ini berbahaya dan jarang digunakan. Pendaki lebih memilih memilih dua jalur lain, yakni jalur Cemoro Kandang dan jalur Cemoro Sewu.

Sebagian pendaki mengaku pernah mendengar suara bising, seakan berada di pasar kaya di dunia nyata, saat melewati sebuah lahan kosong tanah yang berada di lereng Gunung Lawu. Terdengar pula suara yang sedang menawarkan dagangannya, mau beli apa?? mau jual apa ??.tapi begitu di cari sumber suara tidak ada apa- apa kecuali hanya semak belukar dan pepohonan yang ada disekitar situ dan membuat bulu kuduk jadi berdiri bagi yang mengalami di sana. 
Mitos mengatakan jika mendengar suara-suara aneh tersebut sebaiknya membuang salah satu barang yang dimilikinya, seperti seseorang seolah-olah melakukan transaksi barter.

  • Apa pendapatmu tentang Gunung Lawu yang terkenal angker??

 
Selain cerita di atas, masih  banyak legenda lain yang beredar di masyarakat bahwa Gunung Lawu  terkenal angker dan menyimpan beberapa misteri di dalamnya.. 
Mitos lain mengatakan bahwa Anda tidak boleh mendaki gunung dengan berpakaian warna hijau. Ada juga yang berpendapat bahwa jumlah kelompok tidak boleh ganjil. Cerita lain menyebutkan, mandi di air berkhasiat  Gunung Lawu ini sangat bermanfaat.
 
Terlepas dari banyaknya legenda yang misterius tentang Gunung Lawu,  kita para pendaki gunung dituntut harus selalu waspada. 

 
Waspada disini maksudnya menjaga sikap saat mendaki. Hal sederhana seperti tidak berkata kasar, tidak mengumpat, tidak membuang sampah sembarangan tanpa merusak alam semesta yang telah Sang Pencipta anugerahkan kepada kita semua,hal ini bisa menjadi kebiasaan baik yang harus selalu dilakukan oleh para pendaki gunung agar tetap aman selama perjalanan pendakian.
 
Lagi pula, bukankah perilaku yang lebih baik ini ada dalam perilaku kita sehari-hari sebagai manusia??.
Dalam hal menjaga alam semesta ini di tekankan di dalam Al Qur'an Sebagaimana dalam ajaran islam di printahkan oleh Alloh SWT.


Allah subhanahu wata'ala berfirman: 

وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِى ٱلْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ ٱلْحَرْثَ وَٱلنَّسْلَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلْفَسَادَ

 Artinya:"Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan:"(QS Al Baqoroh :205).
Wallohu 'alam bisshowab.


Posting Komentar untuk "Misteri Gunung Lawu Ini Bikin Bulu Kuduk Merinding, Cerita Pendaki Hilang Tak Ditemukan"