Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENCONTOH ETIKA DAN SUNAH NABI KETIKA MAKAN

MENCONTOH ETIKA DAN SUNAH NABI  KETIKA MAKAN

 Agama Islam adalah agama yang memberikan perhatian pada seluruh aktivitas manusia, baik  primer maupun sekunder. Salah satu aktivitas utama yang diperhatikan umat Islam adalah hal makan dan minum. Islam mengatur dan memberi pengertian mana makanan yang haram dan mana makan-makanan yang halal (layak komsumsi) dan berkualitas yang baik untuk dimakan manusia. Perintah ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 168: 

Alloh subhanahu wata'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ 

 artinya:“Hai manusia,makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu:"(QS Al Baqoroh :168).

 Tentu saja perintah dan anjuran agama islam mengenai pola makan  tidak hanya diungkapkan dalam Al-Qur'an saja. Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam juga menaruh perhatian besar terhadap pola makan. dalam hal ini bukan berarti beliau rakus dalam soal makanan, tetapi beliau memperhatikan standar pola makan dan etika makan. Tentu saja selain menularkannya kepada sahabat dan keluarga, ia juga langsung mempraktikkannya untuk di contoh dan di ditiru.

 Rasulullah adalah seseorang yang berkarakter. yang sangat berhati-hati untuk tidak memakan sesuatu yang berbahaya. Ia menegaskan, apa yang halal dan haram sudah jelas tercantum dalam agama. Untuk itu, ia sangat menganjurkan umatnya untuk tidak mengkonsumsi makanan haram. Bahkan beliau menyebutkan ancaman terkait makan makanan  haram  kepada salah seorang sahabatnya yang bernama Ka'ab bin 'Ujrah:

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

يَا كَعْبَ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ  

Cara:“Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang diharamkan, kecuali Neraka lebih berhak atasnya.” (HR Tirmidzi).

 Makanan  haram  hanya akan merugikan diri kita. Kekuatan yang dihasilkan dari makan haram cenderung  mengajak tubuh untuk bermaksiat. Makanan haram yang kita konsumsi  berubah menjadi darah dan langsung mengalir ke seluruh aliran tubuh kita, sedangkan setiap hari kita beribadah kepada Tuhan dengan tubuh ini. Parahnya lagi, na'udzubillah, doa yang kita panjatkan kepada Allah akan tertolak karena kita mengkonsumsi makanan haram tersebut.

 Selain makanan halal dan haram, Rasulullah juga memberikan contoh etika bagi umatnya  yang bisa kita tiru. Pertama sebelum makan sebaiknya membaca Bismillah terlebih dahulu. Nabi pernah menasihati Umar bin Abu Salamah:

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

 يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ 

 Artinya:“WahaiAnakku, bacalah ‘bismillah’, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di depanmu.” maka seperti itulah gaya makanku setelah itu:"(HR Bukhari).

 Disunnahkannya pula kita memakan makanan yang ada di depan  atau di dekat kita terlebih dahulu. Tentu saja hal ini  merupakan bagian dari tata krama makan bersama, agar tidak mengganggu orang lain yang sedang makan. Selain itu, disunnahkannya pula kita  makan dengan tangan kita.

 Etika  makan selanjutnya adalah jangan makan berlebihan, di sini mencakup makan dalam porsi besar dan berlebihan. Seperti yang kita ketahui, berlebihan itu tidak baik. Makan terlalu banyak juga akan berdampak buruk bagi tubuh dan juga membuat kita malas bergerak. 

Nabi Muhammad saw pernah bersabda: 

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُوا وَاشْرَبُوا وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا مَا لَمْ يُخَالِطْهُ إِسْرَافٌ أَوْ مَخِيلَةٌ 

“Dari ‘Amru bin Syu’aib bapaknya, dari kakeknya, beliau berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Makan dan minumlah,bersedekah dan berpakainlah kalian dengan tidak berlebih-lebihan atau kesombongan:"(HR Ibnu Majah).

 Kesombongan dalam hal makan sesuatu yang tidak bisa dihindari di zaman sekarang ini. Di zaman di mana semua orang ada di media sosial, kebanggaan memamerkan makanan bisa dengan mudah menjadi kenyataan. Tentu saja  mengambil foto suatu makanan dan mengunggahnya ke media sosial bukanlah suatu perilaku yang dilarang selama tidak ada unsur arogansi atau menyombongkan diri kepada orang lain. Selain itu, adab dan etika yang baik yang diajarkan Nabi kepada kita adalah tidak mencela makanan jika kita tidak menyukainya. Mencela makanan  tidak akan membuat makanan  menjadi sesuatu yang merugikan kita.

 Namun mencela makanan akan mengakibatkan orang yang memberikan makanan kepada kita atau memasakkan makanan tersebut untuk kita akan menjadi (makruh/jengkel). Nabi kembali menegaskan larangan mencela makanan seperti yang di sampaikan oleh sahabat Abu Hurairah:

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ 

Cara:“Nabi shollallohu 'alaihi wasallam tidak pernah mencela makanan sekalipun. apabila beliau suka, beliau memakannya. apabila beliau tidak suka, beliau pun tidak memakana:" (HR  Bukhari). 

Selain itu, akhlak dan budi pekerti yang patut kita amalkan sesuai Sunnah Nabi saat mau makan adalah dengan membaca doa dan mengucap syukur kepada Allah SWT dengan memuji-Nya setelah selesai makan. Dalam sebuah hadis riwayat Anas bin Malik,

Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

 إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا 

 Artinya:"Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum.” (HR  muslim).

 Itu adalah perilaku dan sunnah Nabi ketika makan. Semoga kita bisa mengikuti sunnahnya Nabi, setidaknya dengan mengikuti  cara makan beliau. Insya Allah, kecintaan kita kepada Yang Mulia Nabi Muhammad saw akan membuahkan hasil melalui syafaatnya beliau di kemudian hari kelak. Aamiin...



Posting Komentar untuk "MENCONTOH ETIKA DAN SUNAH NABI KETIKA MAKAN"