Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misteri Sejarah Gunung Tugel Purwokerto, Disebut Tempat Pemujaan dan Ritual Dukun!

 

Legenda Gunung Tugel Purwokerto, Om Hao Kisah Tanah Jawa: Tempat Buang Tumbal di Jalur Tengkorak

Misteri Sejarah Gunung Tugel Tempat Pemujaan dan Ritual Dukun!
 

Misteri sejarah Gunung Tugel Purwokerto banyak diperbincangkan masyarakat terkait dengan banyaknya bangunan kosong yang terbengkalai dan menjadi lokasi angker karena tidak ada yang menempati.Misteri sejarah Gunung Tugel Purwokerto sendiri telah menjadi legenda di kalangan masyarakat Kabupaten Banyumas.

 Selain dianggap sebagai tempat mistis, banyak juga yang menyebut tempat ini sebagai tempat pemujaan dan tempat tinggal para dukun Wong Abangan. Gunung Tugel yang terletak di Desa Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, mempunyai sejarah tersendiri.

 Gunung Tugel Purwokerto berdasarkan legenda yang berkembang, konon pada zaman dahulu ada seorang tokoh pewayangan yang sedang melakukan perjalanan melalui Jawa Tengah namun tiba-tiba tersandung saat melintasi Gunung Slamet. Seketika itu juga pecahan puncak Gunung Slamet terlempar ke wilayah selatan dan di namailah menjadi Gunung Tugel.


 Menurut cerita dari seorang tokoh setempat Babeh Berto  yang tinggal di kawasan Gunung Tugel Purwokerto sejak tahun 1980. Ia mengalami saat kawasan tersebut masih berupa jalan tanah hingga  menjadi jalan raya nasional ber aspal seperti sekarang ini.

"Babeh sendiri mulai tinggal pada tahun 1980, di lokasi Gunung Tugel, hingga saat ini masih tinggal disini. Mengenai sejarah tahun 80an, Babeh merasakan keadaan di sekitar Gunung Tugel, mulai dari jalan kecil, jalan utama.Hingga saat ini Hari ini jalan tersebut masih ada dan "Sudah menjadi jalan besar, jalan raya nasional," ujarnya.

Babeh Berto  juga mengatakan sejarah bangunan di kawasan Gunung Tugel ini milik instansi pemerintah dan luasnya sekitar 10 hektar. Lahan ini mulai digunakan sebagai tempat pelatihan transmigrasi pada tahun 1990, ketika itu instansi pemerintah  ingin mengaktifkan area Gunung Tugel untuk melakukan kegiatan kerjasama dengan instansi pemerintah lainnya.. 

“Jadi ada kerjasama antara dua instansi pemerintah untuk mengaktifkan area di Gunung Tugel. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan atau memberikan pelayanan kepada masyarakat peserta transmigrasi se-Jawa Tengah." Insentif pelatihan tersebut berjalan selama 5 tahun, dari tahun1990-1995 ,sejak itu kegiatan pelatihan terhenti hingga sekarang," ujarnya.

Banyak laporan yang menyatakan bahwa tanah di Gunung Tugel adalah milik mantan Presiden Soeharto.Ia pun mengungkapkan,sepengetahuannya,tanah tersebut milik sebuah instansi pemerintah.setahu saya sejak tahun 1980 sudah menjadi milik instansi negara.


Tapi kalau sebelum tahun 80 an Babeh sungguh tidak mengerti, itu milik (Soeharto) atau pemerintah yang disebutkan di atas, tetapi karena dia tinggal di sini pada tahun 80-an, maka dia taunya itu milik "instansi pemerintah, dibuktikan dengan adanya tanda plang di pinggir jalan", katanya.

Mengenai keadaan di dalam Gunung Tugel, dijelaskannya bahwa gedung tempat berlangsungnya pelatihan transmigrasi sudah tidak  digunakan sejak tahun 1995 hingga saat ini. Meski demikian, ia tak memungkiri suasana mistis sangat terasa di malam hari.

Dijelaskannya, meski bangunan di kawasan Gunung Tugel masih terbengkalai.Namun sejauh ini tidak ada kegiatan ritual atau praktek mistis di area ini, seperti rumor yang beredar di luaran sana.

"Katanya tempat ini di gunakan sebagai tempat ritualan amalan tertentu nyatanya tidak ada. Itu hanya rumah percontohan bagi calon peserta tranmigrasi pada waktu lampau, untuk mengelola tanah di luar Pulau jawa".

 jadi area Gunung tugel ini aman dari hal ritual-ritual yang melenceng jelasnya.


Beliau juga menjelaskan fungsi beberapa bangunan di tempat pelatihan transmigrasi Gunung Tugel Purwokerto.Di awal pintu masuk akan terdapat gerbang menuju Gunung Tugel, kemudian beberapa meter setelah pintu masuk akan terdapat musala untuk memudahkan pelaksanaan ibadah sholat umat Islam.

"Tempat shalat ini dibangun bersamaan dengan gedung tempat pelatihan calon transmigran" ujarnya.

Di seberang musala terdapat menara air bersih, kemudian terdapat bangunan untuk melatih calon transmigran cara merawat kambing dan sapi, bentuknya seperti kandang ternak.

Setelah melewati pintu tralis, selanjutnya terdapat bangunan induk yang digunakan peserta transmigrasi untuk memulai aktivitas paginya seperti absensi dll. Di sebelahnya ada ruang kelas untuk menyampaikan materi.

"Gedung yang di tengah, tak jauh dari situ, ada semacam ruang makan bersama. Mereka mendapat pendidikan transmigrasi selama 3 bulan, jadi selama itu mereka tidak pulang, dan setelah selesai belajar mereka lalu dikirim ke tempat yang diinginkan lokasinya," ujarnya.

 Terus di arah barat lanjutnya, ada contoh rumah transmigran, rumah yang nantinya akan mereka tinggali selama berada di daerah transmigrasi. dimana rumahnya setengah tembok dan setengah kayu, dalam beberapa konten rumor di luaran sana disebut sebagai rumah kami tua yang beraroma mistis.

"Dulu di sini ada10 rumah yang saling berdekatan, sekarang tinggal 2 rumah, sisanya sudah tua dan runtuh termakan usia. Rumah ini juga digunakan untuk menginap," jelasnya.. 


Mengenai sejarah sebelum dibangunnya tempat pelatihan peserta transmigrasi di Gunung Tugel, Babeh Berto menjelaskan dulu pernah ditemukannya jenazah korban pembunuhan. Namun kejadian itu terjadi sekitar tahun 1985 an, bahkan ia sendiri dan pihak keamanan yang turut mengevakuasi jenazah tersebut.

Lebih jauh ke barat terdapat kandang ayam tua tempat calon peserta transmigran diajari beternak ayam. Sekarang sudah ditutupi oleh rumput yang subur. "Jadi tidak pernah ada ritual atau yang di buat mistis apapun di sini, di sini aman dan damai," seperti tempat pada umumnya. ujarnya.

 Dari kisah cerita artikel di atas dapat di ambil kesimpulan terlepas benar atau tidaknya,jangalah ikutan menceritakan sesuatu hal yang kita sendiri tidak tau sumber asli berita tersebut akan kebenaranya.

Allah subhanahu wata'ala berfirman: 

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللّهِ وَأُوْلـئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta” (QS  An-Nahl 16:105).

Posting Komentar untuk "Misteri Sejarah Gunung Tugel Purwokerto, Disebut Tempat Pemujaan dan Ritual Dukun!"