Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Cara Agar Semangat Ibadah Setelah Ramadhan Tetap Terjaga

6 Cara Agar Semangat Ibadah Setelah Ramadhan

Rutinitas suatu ibadah walaupun jumlah sedikit.Tapi di lakukan secara terus menerus (istiqomah) itu lebih bagus daripada di lakukan dalam jumlah banyak tapi hanya sekali waktu terus berhenti.Dan dalam hal istiqomah kita ada panduanya atau Kita diperintahkan oleh Allah Ta'ala. 

Alloh swt berfirman: 

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Artinya:"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqamah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):"Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu:"(QS Fushilat :30). 

Yang dimaksud dengan istiqamah di sini terdapat tiga pendapat di kalangan ahli tafsir: 

(1) istiqamah di atas tauhid. 

(2) istiqamah dalam ketaatan dan menunaikan kewajiban Allah, 

(3) istiqamah di atas ikhlas dan dalam beramal hingga maut menjemput. 

Lihat Zaad Al-Masiir karya Imam Ibnul Jauziy, 5: 

304, Mawqi' At-Tafasir. 

Orang yang istiqamah ini mendapatkan keutamaan: 

*Malaikat menghampirinya ketika menghadapi kematian. 

*Malaikat berkata:jangan khawatir dengan perkara akhirat. 

*Malaikat berkata:jangan bersedih dengan perkara dunia yang ditinggalkan, yaitu anak, keluarga, dan harta, serta utang, Allah akan menggantinya. 

*Malaikat mengabarkan: Ia akan mendapatkan kebaikan, yaitu surga. 

Lihat Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, 6:526. 

Ingatlah bahwa ketabahan diperlukan sampai mati. Dalam firman Allah:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah Allah,"kemudian mereka terus istiqomah:"(QS Fushshilat :30).

Mujahid berkata:

فَلَمْ يُشْرِكُوْا حَتَّى مَاتُوْا

"Mereka tidaklah berbuat syirik sampai mati." (Hilyah Al-Auliya',3:300). 

Kalau bisa meneruskan istiqamah yaitu karamah seorang wali Allah (kekasih Allah) sungguh luar biasa:

وَأَنَّ الْكَرَامَةَ لُزُومُ الِاسْتِقَامَةِ

 "Sesungguhnya karamah (seorang wali Allah) ) adalah bisa terus istiqamah."(Majmu'ah Al-Fatawa,10:-29). 

Bagaimana menjaga Istiqomah ?? 

Disini kita akan membahas tentang cara istiqomah setelah menyelesaikan gemblengan ibadah sebulan penuh yang bertepatan dengan bulan Ramadhan. 

1. Istiqamah dengan memperbanyak doa karena Allah yang kuatkan hati kita. 

Kita butuh doa agar bisa istiqamah karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Oleh karenanya, doa yang paling sering Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam panjatkan adalah: 

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

(Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).

Ummu Salamah pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. 

يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لأَكْثَرِ دُعَائِكَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

"Wahai Rasulullah kenapa engkau lebih sering berdoa dengan doa, 'Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii 'ala diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-mu)". 

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya menjawab.

يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ شَاءَ أَزَاغَ

"Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa menyesatkannya." 

Setelah itu Mu'adz bin Mu'adz (yang meriwayatkan hadits ini) membacakan ayat.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami:" (QS. Ali Imran:8) (HR  Tirmidzi :3522, Ahmad 6:315.Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Al-Hafizh Abu Tahir mengatakan bahwa sanad hadits ini adalah hasan). 

Doa lengkapnya ada pada ayat: 

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

"Ya Rabb kami, janganlah jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi engkau;karena sesungguhnya Engkau-lah Pemberi (karunia):"(QS Ali Imran :8).

2. Beramallah dengan ikhlas, agar amalnya abadi. 

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: 

وَمَا لاَ يَكُوْنُ لَهُ لاَ يَنْفَعُ وَلاَ يَدُوْمُ

"Segala sesuatu yang tidak didasari keikhlasan karena Allah, pasti tidak bermanfaat dan tidak akan kekal." (Dar' At-Ta'arudh Al-'Aql wa An-Naql,2:188). 

Para ulama juga mengatakan:

مَا كَانَ للهِ يَبْقَى

"Segala sesuatu yang didasari keikhlasan karena Allah pasti akan langgeng." 

3. Yang penting beramal shaleh secara teratur (tetap), sekecil apapun, dan beramal shaleh sesuai kemampuan. 

Menurut 'Aishah radhiyallahu 'anha, dia mengatakan ini. 

Rasulullah saw bersabda: 

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

"Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala adalah amalan yang kontinyu walaupun itu sedikit:"( HR Bukhari :6465, Muslim :783). 

Salman pernah menasihati Abu Darda' dan perkataan Salman  disetujui oleh Rasulullah saw. 

إِنَّ لِرَبِّكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، وَلأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا ، فَأَعْطِ كُلَّ ذِى حَقٍّ حَقَّهُ

"Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak, bagi dirimu ada hak dan bagi  keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak tersebut:"(HR Bukhari :1968). 

4. Rajin muhasabah (koreksi diri) 

Allah Ta'ala memerintahkan kita supaya rajin muhasabah diri.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan:"(QS Al-Hasyr :18). 

Cara mengoreksi (perbaiki) diri: 

Perbaiki diri apakah lalai dari amalan wajib. 

Perbaiki jika masih melakukan hal haram. 

Perbaiki diri Anda dari kelalaian. 

Perbaiki apa yang dilakukan setiap anggota tubuh. 

Perbaikan niat

5. Pilihlah teman yang saleh dan lingkungan yang baik. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, 

Rasulullah sallallahu 'alayhi wasallam bersabda:

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

"Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya.Oleh karenanya perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian:"(HR Abu Dawud :4833, Tirmidzi :2378 dan Ahmad 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih). 

6. Mulailah mengamalkan puasa sunah sesudah bulan Ramadhan, diawali dengan puasa sunah enam hari pada bulan Syawal. 

Dari Abu Ayyub Al-Anshori radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam bersabda: 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Barangsiapa berpuasa Ramadhan lalu berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh:"(HR Muslim :1164). 

Demikian apa yang kita bahas bersama mengenai istiqomah semoga kita semua bisa menjalankanya setelah di gembleng satu bulan penuh di bulan Ramadhan, dan semoga bisa melanjutkan ibadah seterusnya hingga maut menjemput. 

Aamiin ya robbal 'alamin... 


Posting Komentar untuk "6 Cara Agar Semangat Ibadah Setelah Ramadhan Tetap Terjaga"