Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KESUKSESAN KEJAYAAN ISLAM TERGANTUNG PADA UPAYA UMATNYA

KESUKSESAN KEJAYAAN ISLAM TERGANTUNG PADA UPAYA UMATNYA

 Dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam 1445 Hijriah, Menteri Koordinator  Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK RI), Prof.  Muhadjir Effendy, M.AP, mengajak umat Islam untuk berjuang meraih kembali kesuksesan Islam.

 Pernyataan tersebut tertuang dari firman Allah subhanahu wata'ala dalam QS. Ali Imran ayat 140,

Alloh subhanahu wata'ala berfirman:

اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗوَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ

Artinya: "Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan Allah mengetahui orang-orang beriman (yang sejati) dan sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai orang-orang zalim." (QS Ali Imran ayat 140).

 “(Kalimat di atas)  adalah asbabun nuzul dari perang Uhud, ketika kaum muslimin mengalami kekalahan dan turunlah QS. Ali Imran ayat 140,‘Jika kamu kalah sekarang (dalam perang Uhud), ingatlah mereka yang mengalahkanmu, pernah kamu kalahkan (dalam perang Badar)': jelas Muhadjir dalam sambutannya pada perayaan Maulid Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam1445 Hijriah, di lantai utama Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (28 September/2023).

 Muhadjir melanjutkan:“Allah subhanahu wata'ala memberikan puncak-puncak kejayaan pada setiap umat manusia, Islam suatu saat akan berada di puncak kejayaan dan suatu saat mungkin berada di bawah, sama seperti bangsa dan peradaban lainnya”.

 Mengetahui ayat tersebut, Muhadjir pun meyakini bahwa Islam pernah berada pada puncak kejayaan peradaban dunia pada masa setelah Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam, yaitu pada Dinasti Turki Utsmani.“700 tahun peradaban Islam menguasai dunia, 2/3 benua Eropa dikuasai. Namun kemudian menurun drastis dan disusul oleh peradaban Barat. Apakah suatu saat akan kembali jaya?. maka itu tergantung pada ikhtiar kita semua,jelasnya.

 Mengingat pemaparan Direktur Jenderal Bimbingan Islam, Prof. Dr.  phil, H. Kamaruddin Amin, MA. atas tersedianya berbagai macam kemajuan dan telah menemukan landasan baru dalam membangun peradaban Islam yang lebih tinggi, washathan menurut Muhadjir adalah upaya dan semangat kita untuk meraih kembali kejayaan umat Islam.

 Merayakan hari kelahiran Nabi shollallohu 'alaihi wasallam  juga merupakan bagian dari upaya kita untuk mengenang, mengingat dan meneladani sosok manusia yang sangat istimewa yaitu Nabi Muhammad saw.

 Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam QS Ali Imran ayat 144,

وَمَا مُحَمَّدٌ اِلَّا رَسُوْلٌۚ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۗ اَفَا۟ىِٕنْ مَّاتَ اَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلٰٓى اَعْقَابِكُمْ ۗ وَمَنْ يَّنْقَلِبْ عَلٰى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَّضُرَّ اللّٰهَ شَيْـًٔا ۗوَسَيَجْزِى اللّٰهُ الشّٰكِرِيْنَ

Artinya: "(Nabi) Muhammad hanyalah seorang rasul. Sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali Imran ayat 144).

 Ayat di atas secara umum menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw adalah seorang manusia, Tetepi berbeda dengan manusia biasa yang lainya karena ia seorang Rasul, dan kerasulan Nabi Muhammad saw sama dengan rasul-rasul terdahulu.

 Artinya, sebelum Rasulullah saw diangkat menjadi utusan Allah SWT, sebenarnya sudah ada rasul-rasul sebelumnya. Jadi dalam ajaran Islam kita juga mengakui bahwa ada rasul (utusan Allah SWT) sebelum Nabi Muhammad saw. jelas Muhadjir.

 “Jika Rasulullah saw meninggal atau terbunuh maka sama saja dengan manusia lainnya, tidak ada yang aneh, dan jika  hanya karena Rasulullah saw meninggal atau terbunuh menjadikan banyak orang yang menjadi murtad maka itu tidak berpengaruh apa-apa terhadap kewibawaan dan pengaruh  Allah SWT,”

 Barang siapa yang kembali (murtad) maka semua itu tidak akan merugikan Allah SWT, namun ia sendiri yang akan rugi dan menderita karena kembali berbuat dosa, celaka di akherat. Dikutip dari Tafsir Kemenag RI, Allah SWT akan memberikan pahala kepada orang-orang yang bersyukur, yang tetap mempertahankan imannya dan menjalankan tugasnya dengan baik meski dalam situasi yang terancam. 

Wallohu 'alaam bisshowaab.


Posting Komentar untuk "KESUKSESAN KEJAYAAN ISLAM TERGANTUNG PADA UPAYA UMATNYA"