Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BERHENTILAH MEMBUAT DZOLIM UNTUK SEMUA MAKHLUK

BERHENTILAH MEMBUAT DZOLIM UNTUK SEMUA MAKHLUK

Allah memperingatkan kita, bahwa kita harus berhati-hati dalam segala tindakan dan perbuatan kita. Karena kita takut apa yang kita lakukan adalah termasuk tindakan yang dzolim . Sementara perbuatan dzolim akan di pertanggung jawabkan kepada Allah SWT. Ingatlah bahwa Allah tidak lalai mencatat perbuatan hamba-Nya, bahkan yang dzalim sekalipun. 

Allah SWT berfirman: 

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

Artinya, "Janganlah sekali-kali engkau mengira bahwa Allah lengah terhadap apa yang orang-orang dzalim perbuat. Sesungguhnya Dia menangguhkan mereka sampai hari ketika mata (mereka) terbelalak," (QS. Ibrohim 14: 42).

Perbuatan tidak adil (dzolim) tidak hanya terhadap orang lain, tetapi juga terhadap diri sendiri dan makhluk hidup lainnya. Sementara tingkat perbuatan kezaliman ada yang di harapkan dapat diampuni oleh  Allah, ada yang tidak  diampuni  Allah, dan ada pula yang  ampunannya Allah tunda. Perhatikan pernyataan dari Anas bin Malik  yang dikutip oleh Syekh Zainudddin al-Malaibari dalam kitab Irsyadul Ibad halaman 80. 

 Kedzaliman yang tidak diampuni Alloh adalah kedzaliman yang berupa kesyirikan atau menyekutukanAlloh. Kedzaliman ini benar-benar tidak akan akan diampuni oleh Alloh sampai dia benar-benar bertobat dan berhenti dari kesyirikanya. 

 Selanjutnya kezaliman yang diampuni Allah adalah kezaliman seorang hamba terhadap dirinya sendiri akibat maksiat dan dosa langsung terhadap alloh SWT. itu kedzaliman yang berharap masih mendapat ampunan Alloh meskipun seseorang  tersebut belum bertaubat tetapi di susuli oleh perbuatan baiknya.

 Sebab kita harus tahu bahwa manfaat dari kebaikan adalah penebusan dari perbuatan dosa-dosa kecil di masa lalu. Namun demi harapan terbesar untuk diterima ampunanya dari alloh adalah dengan bertaubat kepada-Nya. 

Selanjutnya,kedzaliman yang ditunda pengampunan adalah kedzaliman terhadap manusia lain.kedzaliman inilah yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT sampai orang yang mendzaliminya meminta maaf kepada orang yang didzaliminya. Sebaliknya jika dia tidak meminta maaf dan menyelesaikan masalahnya di kehidupan dunia ini, maka kedzaliman tersebut akan menjadi hutang dan akan di adili akherat kelak.

Oleh karena itu, kita harus takut berbuat dzalim terhadap diri kita sendiri, terhadap sesama makhluk, atau terhadap sesama manusia. Karena semuanya akan dihitung dan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. 

Sedangkan kedzaliman yang terjadi terhadap orang lain ada tiga macam, sebagaimana  dijelaskan  az-Zhauhiri dalam kitab al-Kabair: 

1.kedzaliman sesorang terhadap harta benda, seperti memakan harta benda dan hak orang lain; 

(2) kedzaliman berupa penganiayaan seperti pembunuhan, pemukulan, pencederaan bagian tubuh, dan lain-lain.

(3) kedzaliman yang merendahkan harkat dan martabat orang lain seperti penghinaan,cacian, tuduhan tak berdasar, ancaman, sindiran, dan sebagainya. 

Larangan ketiga bentuk kezaliman ini telah ditegaskan di dalam Al-Quran. 

Alloh subhanahu wata'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu," (QS. an-Nisa' ['4]: 29).

Dan Alloh subhanhu wata'ala berfirman:

وَقَالَ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ

Artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok)," (QS. al-Hujurat [49]: 11).

 Adapun hukuman untuk orang yang berbuat kedzaliman dan merampas hak orang lain telah banyak dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadis, antara lain: 

1.Pertama, perbuatan (amal) baik seseorang akan diberikan kepada orang yang didzalimi waktu di dunia. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw menyatakan bahwa orang-orang yang berbuat dzalim termasuk orang-orang munafik. yakni akan bangkrut di akhirat. Yang dimaksud dengan pailit di sini adalah habisnya amal baik seseorang karena diserahkan kepada orang yang didzalimi. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat At-Tirmidzi yang disampaikan sahabat Abu Hurairah. 

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصِيَامٍ وَصَلَاةٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ عِرْضَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، فَيُقْعَدُ، فَيَقُصُّ هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يَقْضِيَ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ، ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Artinya, "Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari Kiamat membawa amal puasa, shalat, dan zakat. Namun, ia datang setelah mencaci kehormatan si ini, menuduh si ini, dan makan harta si ini. Maka ia pun didudukkan. Lalu si ini dibalas dari kebaikan-kebaikannya. Si itu dibalas dari kebaikan-kebaikannya. Setelah habis kebaikan-kebaikannya sebelum melunasi kesalahan-kesalahannya, maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka lalu ditimpakan kepadanya. Akhirnya, ia dihempaskan ke dalam neraka," (HR. At-Tirmidzi).

2. Kedua,dia akan mendapat balasan yang serupa dengan wujud kedzalimanya. Dalam hadits Imam Ahmad disebutkan bahwa apabila seseorang mengambil sejengkal tanah di dunia, maka di akhirat ia akan diberi balasan menggali sejengkal tanah hingga tujuh lapis bumi.Selanjutnya tanah tersebut akan dikalungkan kepadanya sampai hari kiamat hingga permasalahan tersebut terselesaikan di antara seluruh umat manusia.hal ini sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Nabi.

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

أَيُّمَا رَجُلٍ ظَلَمَ شِبْرًا مِنَ الْأَرْضِ، كَلَّفَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يَحْفِرَهُ حَتَّى يَبْلُغَ آخِرَ سَبْعِ أَرَضِينَ، ثُمَّ يُطَوَّقَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ

Artinya, "Manusia yang mendzalim sejengkal tanah, maka Allah akan menuntutnya untuk menggali sejengkal tanah itu sampai ujung tujuh lapis bumi, hingga hari Kiamat serta diputuskan perkaranya di antara semua manusia," (HR. Ahmad).

3. Ketiga, terancam oleh doa-doa jelek orang yang terdzalimi. Ingatlah bahwa orang yang terdzalimi adalah salah satu dari tiga kelompok yang doanya mustajabah, meskipun dia orang jahat atau non-muslim, sebagaimana  disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad saw. Hal ini disampaikan oleh sahabat Abu Hurairah.

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: 

وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ مُجَابَةٌ

Artinya, "Takutlah kamu terhadap doa orang yang didzalimi. Sebab, doa orang yang didzalim itu mustajab (cepat terkabut)," (HR. Malik).

4. Keempat, tuntutan dan persidangan di Padang Mahsyar. Maka pada waktu penghuni neraka tidak akan masuk neraka, penghuni surga tidak akan masuk surga hingga terbebas dari segala sangkutan waktu hidup di dunia, kedzaliman dan hak-haknya terhadap sesama manusia. Selanjutnya penghuni neraka tidak akan masuk neraka selama  masih mempunyai hak terhadap ahli surga. Demikian pula calon ahli surga tidak akan masuk surga selama masih mempunyai hak atas orang yang bakalnya jadi ahli neraka. Inilah yang digambarkan oleh Nabi dalam sebuah hadits.

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، أَنْ يَدْخُلَ النَّارَ، وَلَهُ عِنْدَ أَحَدٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَقٌّ، حَتَّى أَقُصَّهُ مِنْهُ، وَلَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ، وَلِأَحَدٍ مِنْ أَهْلِ النَّارِ عِنْدَهُ حَقٌّ، حَتَّى أَقُصَّهُ مِنْهُ، حَتَّى اللَّطْمَةُ

Artinya, "Tidak pantas seorang ahli neraka masuk neraka, sementara ia masih memiliki hak pada ahli surga. Begitu pun ahli surga tidak akan masuk surga, sementara ia masih memiliki hak pada ahli neraka, sampai Kami memutuskan perkaranya meskipun bentuk haknya berupa satu tamparan," (HR. Ahmad).

Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Quran: 

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ، وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Artinya, "Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah (biji sawi), dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya," (QS. az-Zalzalah [99]: 7-8).

Hari itu akan diumumkan kepada mereka: "Siapapun yang masih mempunyai hak maka harus datang kepada pemiliknya.

" Bahkan pada saat itu seorang hamba tampak bahagia jika ia masih mempunyai hak atas anak atau saudaranya. Karena pada hari kiamat tidak akan ada hubungan keturunan Meskipun mereka mengenal satu sama lain waktu kehidupan di dunia, tetapi hari itu  mereka tidak saling menyapa. Yang lebih berat lagi sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadtis disebutkan. bahwa tuntutan di akhirat tidak hanya datang dari golongan manusia saja, tapi juga dari semua makhluk lain seperti hewan yang pernah disiksa. Dan Lebih jelasnya lihat kitab Fathul Bari jilid 13 halaman 457. 

Ini berbeda dengan dosa terhadap Allah. Apapun dosa yang dikehendaki Allah, maka akan diampuni. Dan dosa-dosa apa saja yang tidak ingin diampuni-Nya, maka dibiarkan saja sampai urusannya selesai, sehingga tidak ada  hamba  yang dianiaya pada hari itu. 

Sebab, setiap hak akan diberikan kepada pemiliknya. Semua kebaikan dan keburukan akan dibalas oleh Allah. Tidak ada satu kebaikan dan kedzaliman pun yang dilupakan. Pantas Allah berfirman dalam Al-Quran sebagaimana yang telah disebutkan di atas, "Janganlah sekali-kali engkau mengira bahwa Allah lengah terhadap apa yang orang-orang zalim perbuat. Sesungguhnya Dia menangguhkan mereka sampai hari ketika mata (mereka) terbelalak," (QS. Ibrahim [14]: 42).

Semoga kita semua termasuk orang yang mendapat pertolongan Alloh agar terhindar dari segala perbuatan kemaksiatan dan kedzaliman. 

Amin ya robbal 'alamin.

Posting Komentar untuk "BERHENTILAH MEMBUAT DZOLIM UNTUK SEMUA MAKHLUK"