Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ADAB BERTAMU YANG HARUS DIKETAHUI SEORANG MUSLIM

ADAB BERTAMU YANG HARUS DIKETAHUI SEORANG MUSLIM

 Adab etika dan mendo'akan hendaknya dilakukan seorang muslim ketika mengunjungi sanak saudara. Mengunjungi keluarga atau teman tentunya  menjadi salah satu kegiatan yang paling sering kita lakukan.

 Jadi, mari kita ingat tata krama etika saat berkunjung ke rumah sanak saudara  jangan lupa jaga sikap santun kita dan selalu bersikap sopan. Selain itu juga terdapat do'a-do'a ketika berkunjung kepada saudara kita,yang perlu kita ketahui sebagai umat islam agar kegiatan silaturahmi memberikan dampak  positif.

 Tingkah laku dan do'a seoarang tamu menjadi penting dalam pelaksanaannya. Orang yang bertamu perlu menjaga dirinya agar tidak menyinggung atau bahkan memperburuk hubungan dengan tuan rumah.

 Mendoakan tuan rumah saat berkunjung merupakan amalan yang diajarkan  Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam. Adab dan do'a bertamu dapat diterapkan dengan membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي مَا رَزَقْتَهُمْ وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ

 Ya Allah, berilah mereka berkah dalam segala yang telah Engkau rezekikan kepada mereka, ampunilah mereka dan sayangilah mereka:"(HR Tirmidzi).

 Doa ini merupakan do'a yang diajarkan Nabi saw kepada umatnya.

 Doa ini terdapat dalam hadis Iman Tirmidzi. Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah saw berkunjung ke rumah sahabat Ubay. Ia kemudian menghidangkan berbagai masakan kepada Nabi. Ubay lalu meminta Rasulullah untuk mendo'akannya.

 Oleh karena itu, seorang muslim wajib melaksakan adab dan do'a ketika bertamu, khususnya mendo'akan tuan rumah dengan do'a-do'a yang baik sebagaimana yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam.

 Adab dan sopan santun ketika berkunjung meliputi:

1)-Pertama.Menghadiri undangan 

 Apabila seseorang diundang ke rumah orang lain, maka yang diundang harus menghadiri undangan tersebut. Kecuali ada banyak hal yang menghalangi kita untuk menghadiri undangan tersebut. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam:

إذا دعي أحدكم إلى الوليمة فليأتها (عرسا كان أو نحوه)، و من لم يجب الدعوة، فقد عصى الله ورسوله 

 “Apabila salah seorang kalian yang diundang ke suatu walimah, datangilah (baik undangan resepsi pernikahan atau lainnya). Barangsiapa yang tidak memenuhi undangan itu maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasulnya):"(HR Bukhari). 

 Selain itu, pihak yang diundang tidak semestinya membeda-bedakan pihak pengundang. Misalnya dia mau datang kalau di undang oleh orang yang kaya, tapi kalau diundang oleh orang  miskin dia tidak mau datang (ini adalah prilaku yang salah). Itu adalah salah satu adab dan do'a ketika berkunjung yang mesti di perhatikan bagi seorang muslim.

 Apabila jika kita sedang berpuasa koh mendapat undangan, kita tetap wajib menghadiri undangan tersebut. Seperti yang disabdakan Nabi Muhammad saw:

إذا دعي أحدكم إلى طعام فليجب، فإن كان مفطراً فليطعم، وإن كان صائماً فليصل. يعني: الدعاء

 “Apabila salah seorang kalian yang diundang ke Walimah, penuhilah. jika sedang tidak berpuasa makanlah dan jika sedang  berpuasa teruskanlah yakni, berdoa'alah:"(HR Muslim).

 2.Kedua.berniat baik dalam menghadiri undangan

 Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR Bukhari :1 dan Muslim :1907).

 Dari hadis tersebut dapat kita simpulkan bahwa dalam berperilaku dan berdo'a bertamu harus mempunyai niat yang baik. Niat baik ini merupakan tanda penghormatan terhadap umat Islam lainnya.Jangan biarkan niat kita dalam bertamu hanya sekedar menghormati undangan sesama Muslim saja.

 3.Ketiga.Masuk dan keluar dengan izin tuan rumah

 Masuk dan keluar rumah dengan izin tuan rumah, merupakan adab dan do'a bagi seorang tamu selanjutnya. Sebagaimana  dijelaskan Allah subhanahu wata'ala didalam Al-Quran:

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak makanannya! Namun, jika kamu diundang, masuklah! Dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan! Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi. Lalu, Nabi malu kepadamu untuk menyuruh kamu keluar. Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar.” (Qs. Al Azab: 53)

 Memasuki rumah harus mendapat izin dari pemilik rumah dan segera keluar setelah selesai memakan hidangan yang telah disediakan. Kecuali ketika tuan rumah memang ingin kita tinggal  bersama mereka terlebih dahulu.

 4.Keempat.Minta izin sebelum makan dan jangan melihat ke kiri atau ke kanan

 Sebelum menyantap makanan yang disajikan, tamu harus  terlebih dahulu meminta izin kepada tuan rumah untuk memakan makanan tersebut. Hal ini termasuk  dalam tata krama dan do'a yang harus dilakukan saat bertamu.

 Selain itu, tidak diperbolehkan melihat ke arah keluarnya perempuan atau melihat ke kiri atau ke kanan dari wajah-wajah orang yang sedang makan. Kita juga tidak boleh menolak tempat duduk yang ditawarkan oleh tuan rumah sebagai bagian dari pelaksanaan adab dan do'a oleh seorang tamu.

 5.Kelima.Bawalah oleh-oleh dan jangan membebani tuan rumah

 Untuk menunjukkan kasih sayang dan mempererat hubungan, kita dianjurkan untuk membawa hadiah kepada tuan rumah yang  mengundang kita. Seperti sabda Nabi Muhammad saw:

"Berikan hadiah diantara kalian!"Niscaya kalian akan saling mencintai:"(HR Bukhari).

 Selain itu, kita juga harus peka dan tidak memaksakan dalam adab dan do'a saat bertamu. Jangan sampai dalam bertamu kita menginap terlalu lama sehingga membuat pemilik rumah merasa berat dan  tidak nyaman. 

Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala yang artinya:

“Ayo keluar setelah makan!:"(QS  Al Ahzab:53).

 6.Keenam.Minta izin saat datang dengan orang lain

 Untuk menerapkan sopan santun dan do'a bertamu, seorang tamu harus meminta izin terlebih dahulu ketika kita datang bersama orang  yang tidak diundang. Sebagaimana  tercantum dalam hadis Ibnu Mas’ud r.a yang artinya:

“Ada seorang laki-laki di kalangan Anshor yang biasa dipanggil Abu Syuaib. Ia mempunyai seorang anak tukang daging. Kemudian, ia berkata kepadanya, “Buatkan aku makanan yang dengannya aku bisa mengundang lima orang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengundang empat orang yang orang kelimanya adalah beliau. Kemudian, ada seseorang yang mengikutinya. Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Engkau mengundang kami lima orang dan orang ini mengikuti kami. Bilamana engkau ridho, izinkanlah ia! Bilamana tidak, aku akan meninggalkannya.” Kemudian, Abu Suaib berkata, “Aku telah mengizinkannya:"(HR  Bukhari).

 7.Ketujuh.Do'akan pemilik rumah

 Salah satu cara bagi tamu adalah mendo'akan tuan rumah.apalagi  tuan rumah sudah menyajikan makanan kepada kita yang bertamu. Sebagaimana yang terdapat dalam sebuah hadis:

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي

 Artinya:"Ya Allah,berilah makanan orang yang memberi aku makan dan berilah minuman orang yang memberi aku minuman:"(HR Muslim).

 Selain itu, setelah bertamu hendaknya pulang ke rumah dengan hati yang terbuka, menjaga kesopanan, dan memaafkan segala kesalahan tuan rumah. adab dan berdo'a ketika bertamu ini perlu diamalkan dan diterapkan, terutama ketika bertamu kepada orang-orang yang saleh.

 Barokalloh.


Posting Komentar untuk "ADAB BERTAMU YANG HARUS DIKETAHUI SEORANG MUSLIM"