Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENGISI AMALAN SUNAH DI BULAN MULUD

MENGISI AMALAN SUNAH DI BULAN MULUD

 MENGISI BULAN ROBIUL AWAL DENGAN AMALAN SUNAH

Dalam perhitungan penanggalan Islam atau penanggalan Hijriah, bulan Rabiul Awal jatuh pada bulan ketiga dari total 12 bulan Hijriah. Bulan ini diperingati umat Islam karena bertepatan dengan beberapa peristiwa penting, termasuk kelahiran Nabi Muhammad saw pada  12 Rabiul Awal. Nabi Muhammad saw adalah Nabi dan rasul terakhir yang diutus  Allah  untuk seluruh umat manusia. Beliau membawa ajaran Islam sebagai Rahmatan lil 'Alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam semesta. Apalagi bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang penuh berkah. Allah SWT akan melipatgandakan pahala  umat Islam yang beramal shaleh di bulan ini. Oleh karena itu, umat Islam diimbau untuk memperbanyak amal selama bulan Rabiul Awal ini.

 Ada beberapa amalan yang bisa dibaca dan diamalkan selama bulan Rabiul Awal. Pertama perbanyak membaca sholawat. Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali dalam kitab Kanzun an-Najah wa al-Surur halaman 130, beliau berpesan untuk memperbanyak membaca shalawat Nabi Muhammad saw di bulan Rabiul Awwal. Pasalnya bulan ini merupakan bulan lahir dan wafatnya Nabi Muhammad saw.

 Menurut Syekh Abdul Hamid, membaca sholawat kepada Nabi Muhammad saw memiliki berbagai keutamaan, khususnya di bulan Rabiul Awal. Shalawat merupakan wujud rasa cinta dan hormat yang besar seorang hamba kepada Nabi Muhammad saw. Lebih dari itu, shalawat pada hakikatnya adalah doa dan permohonan kepada Allah SWT agar Nabi Muhammad saw selalu dimuliakan dan diberi syafaat di hari kiamat.

اعلم أنه يطلب فى هذا الشهر كثرة الصيام, والصلاة على نبينا سيد الأنام, صلى الله تعالى وسلم عليه وزاده شرفا وكرما لديه.

 Artinya: "Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini (Rabiul Awwal) untuk memperbanyak melakukan puasa sunnah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat Nabi Muhammad Saw” 

 Sejatinya banyak-banyak membaca shalawat bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sesungguhnya shalawat merupakan wujud pujian dan doa yang ditujukan kepada Nabi Muhammad saw, yang merupakan utusan Allah SWT.

 Dengan memperbanyak salat, kita akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad saw, sehingga keimanan dan ketakwaan kita  semakin meningkat. Selain itu, shalawat juga dapat membawa kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup. Sesungguhnya shalawat mempunyai makna yang mendalam, yaitu memohon keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi Nabi Muhammad saw. Dengan membaca sholawat maka kita akan merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hati, sehingga hidup kita menjadi lebih bahagia.

 Berikut adalah beberapa contoh doa sholawat yang bisa kita dibaca:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

 Kedua, Sholat Nabi sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad saw:  

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

 Ketiga;sholawat Nabi yang dibaca pada hari Jum'at:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلَامًا تَامًّا

 Kedua, puasa sunah di bulan Rabiul Awal. Dalam Islam, puasa di hari Maulid Nabi Muhammad saw tidak dilarang, bahkan dianjurkan. hal ini Nabi Muhammad sendiri sering berpuasa pada hari Senin yang bertepatan dengan hari kelahiranya.keterangan ini tertuang dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, dimana Nabi Muhammad saw bersabda: bahwa beliau dilahirkan, diutus dan menerima wahyu pada hari Senin.

Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

 وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ 

Artinya: "Nabi Saw ditanya mengenai puasa hari Senin. Beliau menjawab; Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu."(HR Muslim).

 Berdasarkan kitab Kanz an-Najah wa as-Surur fi al-Ad'iyati allati Tasyrohu as-Shudur, memperbanyak puasa dan membaca sholawat di bulan Rabiul Awal merupakan salah satu cara  mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad saw. Ini merupakan ibadah yang dianjurkan dan dianggap sangat baik dalam Islam. Selain itu, banyak umat Islam juga menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan keagamaan selama bulan ini untuk merayakan dan memperingati kelahiran Nabi. 

 Ketiga, memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Dalam kitab Al-Wasail fi Syarhis Syamail, Imam As-Suyuthi menyebutkan berbagai keutamaan dan keberkahan yang berkaitan dengan perayaan kelahiran Nabi. Salah satu keutamaannya adalah mendapat perlindungan rahmat  Allah dan para malaikat.  Imam Suyuthi mengatakan, para malaikat mengelilingi rumah, masjid atau tempat perkemahan yang digunakan untuk memperingati Maulid Nabi. Hal ini menunjukkan bahwa Alloh mengirimkan malaikat untuk melindungi dan mendoakan kebaikan masyarakat ditempat tersebut. Selanjutnya orang yang senantiasa mengadakan maulid Nabi, maka para malaikat meminta ampunan dosa bagi penghuni tempat tersebut juga.

 Hal ini menunjukkan bahwa Allah memberikan kesempatan bagi para penghuni tempat tersebut untuk mendapatkan pengampunan dosa dari-Nya.

 Lebih dari itu, Allah menaungi penghuni tempat tersebut dengan rahmat dan keridhaan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT akan memberikan keberkahan dan kebahagiaan bagi para penghuni tempat tersebut. Imam Suyuthi menuturkan;

 مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَسْجِدٍ أَوْ مَحَلَّةٍ قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ ذَلِكَ الْبَيْتَ أَوِ الْمَسِجْدَ أَوِ الْمَحَلَّةَ، وَصَلَّتِ الْمَلاَئِكَةُ عَلَى أَهْلِ ذَلِكَ الْمَكَانِ، وَعَمَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِالرَّحْمَةِ وَالرِّضْوَانِ، وَأَمَّا الْمُطَوَّقُوْنَ بِالنُّوْرِ يَعْنِيْ جِبْرَائِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَعِزْرَائِيْلَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ فَإِنَّهُمْ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَنْ كَانَ سَبَبًا لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 

Artinya: "Tidak ada rumah, masjid, atau tempat lain yang di dalamnya dibacakan kisah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kecuali malaikat mengelilingi rumah, masjid, atau tempat tersebut. Malaikat juga mendoakan penduduk tempat tersebut, dan Allah ta'ala melimpahkan rahmat dan ridha-Nya kepada mereka.

 “Adapun para malaikat yang dikelilingi cahaya yaitu Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail alayhimus salam, mereka berdoa kepada Alloh SWT, di peruntukan bagi mereka-mereka ikut yang berada acara pembacaan kisah kelahiran Nabi Muhammad sallallahu alayhi wa sallam.”

 Sedangkan dalam kitab Al-Tanbihatul Wajibat, KH. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), menjelaskan, memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw merupakan tindakan yang tidak dilarang dalam Islam. Bahkan, banyak  imam dan ulama yang menganjurkan perayaan hari lahir di bulan Rabiul Awal, bulan kelahiran Nabi Muhammad saw.

 Menurut KH. Hasyim Asy'ari, perayaan Maulid yang diusung oleh para imam  dan ulama mazhab, merupakan kegiatan yang diisi dengan pembacaan Al-Qur'an, cerita-cerita mengagungkan Nabi Muhammad saw, penyajian sedekah makanan atau bahkan diiringi dengan bermain rebana. Kegiatan tersebut selama tidak dilarang dalam Islam maka boleh, sepanjang dilakukan sesuai adab dan tidak mengandung unsur musyrik atau kesesatan.

 KH Hasyim Asy'ari menjelaskan perayaan Maulid Nabi Muhammad saw bertujuan untuk memperingati kelahirannya dan mengagungkan kejayaannya kemuliaanya. Merayakan Maulid Nabi juga bisa menjadi salah satu cara mempererat  persaudaraan sesama umat Islam.

 Dengan mengamalkan amalan tersebut, kita dapat mengungkapkan rasa syukur kita atas kelahiran Nabi Muhammad saw, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Kami berharap Allah SWT selalu membimbing kita ke jalan yang benar dan menjadikan kita umat Nabi Muhammad saw yang sejati, yang mendapat syafaatnya kelak di akhirat. Amin.



Posting Komentar untuk "MENGISI AMALAN SUNAH DI BULAN MULUD"