Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENCIPTAKAN SOLIDARITAS KEUMATAN BANGSA MELALUI OLAHRAGA

MENCIPTAKAN SOLIDARITAS KEUMATAN BANGSA MELALUI OLAHRAGA

MENCIPTAKAN SOLIDARITAS KEUMATAN BANGSA DAN MASYARAKAT MELALUI OLAHRAGA

  Islam dan olah raga mempunyai korelasi atau hubungan karena setiap olah raga selalu mengedepankan sportivitas yang disertai dengan kejujuran. Dan kejujuran sejati harus ditanamkan pada diri setiap manusia.

 Membangun semangat solidaritas masyarakat, bangsa dan kemanusiaan melalui olahraga.

 Pada bulan Desember 2022, terdapat dinamika yang perlu dipahami dan dipelajari secara mendalam. Suasana seru Piala Dunia menarik perhatian banyak orang di tanah air. Dari sini kita dapat mengambil hikmah bahwa olah raga merupakan bagian dari ajaran agama yang wajib diamalkan dan bahwa olah raga khususnya sepak bola dapat mengajarkan tentang persatuan dan ukhuwwah antar saudara di negeri muslim yang berbangsa-bangsa.

 Berolahragalah dengan sehat! Hal ini merupakan ungkapan masyarakat, artinya masyarakat sangat percaya akan manfaat olah raga bagi kesehatan, sehingga hakikat olah raga masyarakat adalah olah raga kesehatan, sehingga olah raga dalam kehidupan masyarakat sangatlah penting, baik dalam pertumbuhan jasmani maupun  perkembangan mental/spiritual. . Kebutuhan akan olahraga bagi manusia merupakan sebuah kebutuhan, karena sejak lahir, bahkan saat masih dalam kandungan, olahraga telah memberikan kontribusi yang besar. Begitu pula ketika Anda masih kecil, muda, atau tua, olahraga ibarat bengkel servis kendaraan Anda.

  Islam dan olahraga mempunyai korelasi atau keterkaitan yang erat karena setiap olahraga selalu mengedepankan semangat sportivitas yang disertai dengan kejujuran. Kejujuran sejati harus ditanamkan dalam diri setiap atlet untuk menjaga citra sportivitas dalam setiap pertandingan.

 Olah raga juga harus mempunyai insan-insan yang bertaqwa dan setia, karena semua kegiatan olah raga khususnya di beberapa cabang-cabang tertentu memerlukan kejujuran. Selain kejujuran,  rasa tanggung jawab juga diperlukan dalam segala bidang. Olah raga juga berkaitan  dengan ibadah karena kita berolahraga untuk menjaga badan kita tetap sehat dan jika badan kita sehat maka kita dapat menunaikan ibadah dengan baik, sehingga kita tidak hanya memikirkan kondisi fisik tetapi juga jiwa, seperti kata orang bijak “mensana”. in corporesano" artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. 

 Ada anggapan bahwa  Islam “melarang” olahraga sehingga negara-negara  mayoritas Muslim tidak meraih prestasi luar biasa di bidang olahraga. Faktanya, hal ini bukanlah kasus yang sebenarnya. Menurut hadis riwayat Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW terlihat menasehati para sahabatnya (termasuk seluruh umat Islam yang wajib mengikuti sunnahnya) agar mampu menguasai  olahraga. Terutama menunggang kuda, berenang dan memanah. Ketiga jenis olah raga yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW ini bisa dianggap sebagai cikal bakal dari segala jenis olah raga yang ada pada saat ini. Ketiganya memuat aspek kesehatan, keterampilan, ketelitian dansportivitas.

 Islam memandang  kesehatan  sangat penting karena kesehatan merupakan hak asasi manusia yang sesuai dengan fitrah manusia karena Islam merupakan agama yang sempurna dan komprehensif mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wata'ala dalam  Al-Qur'an  Surat Al-Maidah ayat 3:

Alloh subhanahu wata'ala berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah kuridhai Islam itu menjadi agama bagimu” (QS  Al-Maidah: 3).

 Islam menganjurkan umatnya untuk menjadi kuat dan sehat, baik secara mental maupun fisik. Islam menunjukkan keutamaan kekuatan dan kesehatan sebagai modal besar dalam menunaikan amal shaleh dan beraktivitas baik dalam urusan keagamaan maupun urusan dunia.

 Allah Subhanah wata'ala berfirman dalam  Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 247:

قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ

“(Nabi mereka) berkata, “Sesungguhnya Allah Subhanah wa Ta’ala telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” (QS  Al-Baqarah: 247).


 Allah Subhanah wata'ala juga berfirman dalam  Al-Qur'an surat Al-Qashash ayat 26:

قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الأمِينُ

“Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat fisiknya lagi dapat dipercaya.” (QS  Al-Qashash: 26).

 Nabi shollallohu 'alaihi wasallam juga bersabda:

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah cintai daripada mukmin yang lemah. Dan pada masing-masingnya terdapat kebaikan. Bersemangatlah terhadap perkara-perkara yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau bersikap lemah.” (HR  Muslim).

 Islam menekankan pentingnya olahraga dalam menciptakan generasi Rabbani yang  sehat. Oleh karena itu, Islam mengajarkan setiap umat Islam untuk mengajari anaknya olahraga memanah, berenang, dan menunggang kuda serta jenis olah raga lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan diri. Di antara hadis-hadis yang menunjukkan pensayariatan memanah adalah hadis Uqbah bin Amir radiallahu ‘anhu,

 Nabi SAW bersabda:

مَنْ عَلِمَ الرَّمْىَ ثُمَّ تَرَكَهُ فَلَيْسَ مِنَّا أَوْ قَدْ عَصَى

“Barangsiapa yang menguasai memanah kemudian meninggalkannya, maka ia bukan golongan kami, atau beliau bersabda, ‘Maka ia telah berbuat maksiat.’ “ (HR  Muslim).

 Ada banyak hadis yang menunjukkan perhatian Islam pada berbagai aktivitas fisik. Contohnya adalah ketika Rasulullah SAW memilih para pemuda yang ingin ikut berperang di seleksi dalam sebuah pertandingan adu kekuatan (gulat). Atau ketika beliau yang diriwayatkan dalam sirah Ibnu Ishaq rahimahullah, mengalahkan Rukanah, seorang ahli gulat, sehingga ia siap masuk Islam. diriwayatkan pula Ia juga dikatakan memiliki sembilan  pedang, baju besi, perisai, dan pisau. Begitu pula dengan kisah Nabi SAW ketika mengajak Aisyah radiallahu 'anha untuk lomba lari, serta kisahnya ketika melihat penduduk Abyssinia (Ethiopia) bermain tombak di masjid dan masih banyak lagi kisah lainnya.

 Para pendahulu kita, dari generasi Muslim pertama, telah menunjukkan pentingnya membentuk tubuh yang kuat karena kita harus terus memupuk keimanan  dengan mencari ilmu, kesadaran beragama, dan beramal shaleh. Umar bin Al-Khattab radhiallohu 'anhu berkata:

عَلِّمُوْا أَبْنَائَكُم السِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَةَ وَرُكُوْبَ الخَيْلِ

“Ajarilah anak-anak kalian berenang, memanah, dan menunggang kuda.”

 Semua contoh kegiatan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih tubuh kita agar tetap sehat untuk menjalankan tugas yang dipercayakan Allah Subhanah wata'ala  kepada kita. Dalam kitab 'Nida' ilal Murabbiyyin', Asy-Syaikh Muhammad Jamil Zainu rahimahullah  mengomentari hadits: “Orang mukmin yang kuat akan lebih dicintai Allah Subhanah wata'ala dari pada mukmin yang lemah”, beliau berkata: “Karena orang mukmin dengan kekuatan fisiknya yang kuat akan lebih bersemangat  dalam menjalankan aktivitas ibadah jasmani seperti sholat, puasa, haji, jihad dan lain-lain.

 Beberapa anggota Majelis Ulama Indonesia mempunyai pandangan yang sama tentang hukum olahraga menurut ajaran Islam, bahwa hukum olahraga itu SUNNAH atau boleh dilakukan menurut ajaran Islam asalkan dilakukan menurut ajaran Islam. Namun apabila dalam proses melakukannya bertentangan dengan hukum syariat Islam, seperti memakai pakaian yang memperlihatkan aurat dan membangkitkan gairah seksual serta  maksiat, maka hukum tersebut haram.

 Sementara itu, sebagian ulama berpendapat bahwa hukum keolahragaan mubah atau diperbolehkan asalkan dilakukan sesuai dengan ajaran Islam, namun jika situasi dan kondisi pelaksaan olahraga berubah maka hukum tersebut juga berubah sesuai dengan situasi. dan kondisi pelaksaan serta performa olahraga tersebut. Oleh karena itu, hukum olahraga bisa bersifat wajib, sunah, haram, makruh dan boleh, tergantung situasi dan kondisi.

 Apakah olahraga menguntungkan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut harus dipahami bahwa kata olah raga dapat diganti dengan banyak kata benda lain misalnya; Baik itu dengan pesawat, mobil, bus, kapal laut, dan lain-lain. ; bahaya? Ya, kita pasti tahu jawaban dari pertanyaan itu! Namun apakah karena efek berbahaya dari benda-benda  tersebut maka orang dilarang menggunakannya? Sama sekali tidak! Untuk apa? Karena kelebihannya jauh  lebih besar daripada kerugiannya! Olahraga juga! Meskipun kematian mendadak terkadang terjadi saat orang sedang berolahraga, banyak orang yang terus berolahraga! Untuk apa? Karena mereka sangat memahami dan percaya akan manfaat olahraga.

 Kedekatan antara nilai, peran, dan kedudukan agama (Islam) dalam olahraga memang tidak bisa dipungkiri. Padahal, dalam segala aspek kehidupan, peran agama sangat dominan. Dalam konteks olah raga hendaknya seorang muslim memandang olah raga sebagai  bentuk ibadahnya kepada Allah SWT dengan keyakinan bahwa apa yang dilakukannya hanyalah untuk memohon keridhaan Allah.  

Poin akhir hendaknya dengan olahraga, khususnya Piala Dunia yang saat ini menjadi fokus semua negara, harus menjadi sarana  membangun solidaritas Islam, nasional, dan kemanusiaan.

 Ukhuwah Islamiyah merupakan model hubungan antarmanusia dalam konteks agama dan Islam, artinya persaudaraan sesama umat Islam. Persaudaraan ini tumbuh dan berkembang berkat keyakinan yang sama, baik di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional. Model hubungan ini mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk ibadah, muamalah, munakahat dan mu'asyarah. Oleh  karena itu, melalui artikel ini, kami menyerukan kepada seluruh umat Islam di dunia, di Yaman,  Libya,  Afganistan dan tempat lainnya, untuk menghentikan konflik, menghentikan peperangan, karena pada kenyataannya umat Islam adalah saudara.

 انما المومنون اخوة..

 Jika Tuhan berkehendak.Sedangkan ukhuwah wathaniyah merupakan model hubungan antarmanusia yang dikaitkan dengan hubungan berbangsa dan bernegara. Model hubungan ini mencakup aspek  muamalat (masyarakat, bangsa, negara). Di sinilah pentingnya pemerintah dan masyarakat bersatu menyikapi situasi dan kondisi yang  kita alami saat ini.

 Dan yang terpenting adalah Ukhuwah basyariyah, yaitu model hubungan antar manusia yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran kemanusiaan yang  universal. Oleh karena itu, jangan sampai kita saling menyakiti dan mencaci-maki karena perbedaan suku dan keyakinan. Mari kita ciptakan rasa damai dan tenteram atas nama persaudaraan umat manusia.

 Barokalloh....



Posting Komentar untuk "MENCIPTAKAN SOLIDARITAS KEUMATAN BANGSA MELALUI OLAHRAGA"