Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KENAPA INDONESIA SEPANTASNYA JADI PELOPOR KEDAMAIAN DI DUNIA

 WUJUDKAN INDONESIA SEBAGAI PELOPOR PERDAMAIAN DUNIA

Di tahun 2023, Indonesia telah menjadi tuan rumah  Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT ASEAN) ke-43. KTT ASEAN ini telah diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 5 hingga 7 September 2023. Para pemimpin ASEAN yang hadir sepakat untuk memperkuat kerja sama di banyak bidang, termasuk politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup.

 Oleh karena itu, berbagai isu yang dibahas dalam konferensi ini bertujuan untuk mencapai perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara. Salah satu tujuan utama KTT ini adalah menyelesaikan konflik yang  mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan Asia. Seperti konflik etnis, konflik agama, dan konflik lingkungan hidup.

 Sebelumnya,  PBNU dan ASEAN yang berpusat di Jakarta juga menyelenggarakan Conference on Intercultural and Interreligious Dialogue  (ASEAN IIDC) pada Agustus 2023. Salah satu isu yang diangkat adalah menjaga dan memelihara rasa saling percaya, masyarakat inklusif, perdamaian dan toleransi antar masyarakat se ASEAN.

 Rangkaian pertemuan antar negara  ASEAN ini mempertegas komitmen untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat keharmonisan dan perdamaian global. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas di seluruh wilayah Dunia. 

Terkait peluang, ASEAN berpotensi menjadi kekuatan positif bagi perdamaian dan stabilitas global. Dengan kerja sama dan tekad, ASEAN dapat mewujudkan visi tersebut dan menjadi teladan bagi dunia.

 Begitu pula Indonesia sebagai tuan rumah hendaknya memanfaatkan momentum ini untuk menjadikan Indonesia sebagai episentrum keharmonisan. Sebagai sebuah negara Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan banyak suku, ras, dan agama yang berbeda-beda. Keberagaman tersebut merupakan kekayaan suatu bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan, kesatuan, keamanan, dan perdamaiannya. 

Selanjutnya, untuk mencapai kerukunan, diperlukan toleransi antar umat beragama. Toleransi akan dicapai melalui penerapan pendidikan multikultural yang mengedepankan pemahaman dan penghormatan terhadap keberagaman budaya, agama, dan ras. Pendidikan multikultural ini dapat diwujudkan melalui kurikulum  inklusif dan program pendidikan khusus yang mewakili budaya dan tradisi yang berbeda.

 Selain itu, langkah yang tidak kalah pentingnya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kerukunan adalah dengan melakukan dialog antaragama. Mendorong dialog antaragama yang terbuka dan konstruktif untuk memahami kesamaan nilai dan perbedaan antar agama. Memfasilitasi pertemuan antar pemimpin agama dan menyelenggarakan acara dialog keagamaan  dapat membantu meningkatkan pemahaman dan keharmonisan.

 Lebih lanjut, untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat keharmonisan global berarti mengedepankan sikap toleransi. Profesor Quraish Shihab dalam dialog Shihab & Shihab eps. 21 menyebutkan bahwa toleransi pada hakikatnya berarti menghormati pendapat orang lain ,sikap pihak lain, dan ajaran pihak lain, meskipun berbeda pendapat dengan pihak yang berbeda pendapat. Terlebih lagi toleransi telah dipraktikkan sejak lama oleh Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam. Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, toleransi merupakan sebuah langkah mundur selangkah dalam mencapai hubungan yang harmonis. istilah mundur dalam permasalahan ini tidak mengorbankan prinsip Toleransi tersebut. Toleransi ini diharapkan dapat dicapai dengan harapan jauh yang lebih baik.

 lebih jauh lagi pemahamanya Nabi memberi Islam ini istilah al hanafiyyah al samhah, sebuah ajaran agama yang lurus namun penuh toleran. Nilai toleransi  dalam Islam banyak diungkapkan melalui berbagai ayat dalam Al-Quran. Diperluas juga dalam arsip; perkataan, perbuatan, pengakuan, tindakan dan perilaku Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam.

 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ اْلأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ

Artinya: "Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah SAW:"Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah? Maka beliau bersabda: ‘Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus penuh toleransi). (HR  Bukhari).

 Dalam Alquran, Allah berfirman bahwa toleransi dan kerukunan adalah bagian dari ajaran Islam. Umat ​​Islam sangat mendukung sikap berbuat baik, saling membantu, dan hidup rukun dengan orang yang berbeda keyakinan. Dalam ayat Alqur'an surat Al Mumtahanah, 60 Ayat 8:

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ

Artinya: "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”(QS  Al Mumtahanah,60 :8).

 Profesor Quraish Shihab dalam kitab Tafsir Al Misbah; Pesan, Kesan dan keserasian Al-Quran menjelaskan bahwa ayat ini menggambarkan prinsip-prinsip dasar  interaksi antara Muslim dan non-Muslim. Allah tidak melarang umat Islam berbuat baik dalam bentuk apapun kepada non-Muslim.

 Dalam pergaulan sosial, jika non-Muslim berada di pihak yang benar, sedangkan umat Islam berada di pihak yang salah, maka kita harus melindungi dan memenangkan pihak non-Muslim. Pasalnya Allah memerintahkan berbuat keadilan bahkan bagi non-Muslim sekalipun.

 Sementara itu, Imam Jalaluddin Asy Suyuthi dan Mahalli dalam  Tafsir Jalalain menjelaskan bahwa ayat ini mempunyai makna: Allah tidak melarang umat Islam berbuat baik kepada orang-orang kafir yang tidak memerangi dan mengusir umat Islam. Sedangkan Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Al-Quran Al-Azhim menjelaskan bahwa umat Islam diperbolehkan berbuat baik kepada non-Muslim. Hal ini berlaku selama orang-orang kafir  tidak memerangi umat Islam.

 Dengan demikian, keberhasilan membangun Indonesia menjadi pusat keharmonisan akan membawa manfaat bagi bangsa dan negara. Indonesia akan menjadi negara yang  kuat, damai dan sejahtera. Dan hal ini akan terwujud jika seluruh anak bangsa di seluruh tanah air bersatu untuk mencapainya.dan semoga bangsa Indonesia bisa sebagai Teladan bagi bagi bangsa-bangsa di seluruh belahan dunia dalam hal persatuan dan kerukunan umat sesama beragama dan umat antar beragama.



Posting Komentar untuk "KENAPA INDONESIA SEPANTASNYA JADI PELOPOR KEDAMAIAN DI DUNIA"