Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEMATIAN PASTI DATANG

KMATIAN PASTI DATANG APA YANG HARUS KITA PERSIAPKAN

 Dalam surat Al-Baqarah ayat 28 Allah SWT berfirman::

كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

 Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (dulu) telah mati, lalu Dia membangkitkanmu, lalu Dia mematikanmu, lalu Dia membangkitkanmu kembali. Kemudian kepadanyalah kamu dikembalikan:"(QS  Al Baqoroh :28).

 Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan  kekuasaan Allah dan anehnya manusia mengingkari Allah ketika manusia aslinya menghilang lalu Allah menjadikan mereka ada di muka bumi ini.

 Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua  akan dibangkitkan  setelah kematian ini. Lalu apa saja yang harus kita persiapkan dalam hidup ini sebelum kita  mati? Tentu saja ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini.

 1)_Pertama, beramalah yang terbaik

 Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam surat Al-Mulk ayat 1-2:

تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ

 Maha Suci Allah, Penguasa (segala) kerajaan dan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS Al Mulk :1).

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

 Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang paling baik amalnya. Dan Dialah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pengampun. (QS  Al Mulk :2).

 Apa amalan terbaiknya itu? Salah satu tandanya adalah pekerjaan  dilakukan secara konsisten. Dalam salah satu hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,

 Rasulullah saw bersabda:

فَإِنَّ خَيْرَ الْعَمَلِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ

  artinya:"sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meski hanya dalam jumlah kecil.

 Melakukan yang terbaik juga berarti harusnya mengerjakan pekerjaan  dengan setulus mungkin, semaksimal mungkin, dan  sesempurna mungkin. Baik dalam pergaulan kita dengan Tuhan maupun dengan sesama manusia, dalam setiap tindakan kita tanamkan dalam diri kita agar  menjadi tindakan terakhir kita.

2)_ Kedua, menyiapkan sedekah yang tetap memberikan pahala

 Beberapa hal yang bisa kita persiapkan adalah  memperbanyak amal, ilmu yang bermanfaat, dan mendidik anak kita menjadi anak saleh yang bisa mendoakan kita di kemudian hari Seperti:

 hadis Rasulullah saw.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَ))؛ رواه مسلم

Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya.” (HR. Muslim).

3)_ Ketiga, berdoa agar mendapat husnul khatimah

 Apakah itu Husnul Khatimah? Salah satu tanda  husnul khatimah yang utama adalah ketika ia mengucapkan kalimat “laa ilaaha illallahah” di akhir hayatnya. Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud,

 Rasulullah saw bersabda:

‏” مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ ‏”‏

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga.”

 Tanda husnul khatimah lainnya adalah baik atau tidaknya mereka mengerjakan suatu pekerjaan  di akhir hayatnya.

 Rasulullah saw bersabda:

 قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم ‏”‏ إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ ‏”‏ ‏.‏ فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ ‏”‏ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ‏” ‏”

 artinya:“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal?” beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

 Selain berusaha dengan segala amalnya untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus berdoa semoga Allah memberikan  keistimewaan tersebut kepada kita. Doa meminta husnul khatimah  yang diajarkan  Nabi Yusuf salah satunya tercatat dalam surat Yusuf ayat 101:

فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

Artinya:"(Ya Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, matikan aku menjadi seorang Muslim dan bergabunglah dengan orang-orang yang saleh:"(QS  Yusuf :101).

Sebagai seorang muslim, selayaknya kita selalu mengingat bahwa hidup kita di dunia ini hanyalah sementara. Kebahagiaan dan kesedihan adalah bagian dari kehidupan ini yang harus kita jalani dengan penuh keimanan.

Allah SWT berfirman:

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.”

Namun demikian, Allah juga mengingatkan kepada kita dalam surat Al-Qasas ayat 77:

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”(QS  Al Qosos :77).

Akhirnya, semoga kelak kita termasuk hamba Allah yang dapat beramal baik selama hidup kita, meninggal dalam keadaan husnul khatimah, serta berkesampatan bertemu dengan-Nya di surga nanti.


Posting Komentar untuk "KEMATIAN PASTI DATANG"