Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KELAHIRAN NABI BULAN ROBIUL AWAL/BULAN MULUD

KELAHIRAN NABI BULAN ROBIUL AWAL/BULAN MULUD

BULAN KELAHIRAN NABI BULAN ROBIUL AWAL / BULAN MULUD

Bulan Rabiul Awal disebut juga dengan bulan Maulid. Bulan kelahiran orang paling mulia, pemimpin seluruh umat manusia, yaitu Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam.

 Beliau adalah utusan yang membawa kabar baik dari Allah SWT, untuk mereka yang mau beriman dan menganut agamanya, dan juga pembawa berita menakutkan untuk mereka yang sombong dan tidak mau menaati Allah SWT.

 Allah SWT berfirman:

إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا. وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا منيرًا، وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ بِأَنَّ لَهُمْ مِنَ اللهِ فَضْلًا كَبِيرًا (الأحزاب: ٤٥- εV)

Artinya: "Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira, pemberi peringatan untuk menjadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi. Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin, sesungguhnya Allah memberikan mereka karunia yang begitu besar." (QS Al-Ahzab: 45-47).

Di bulan Maulid tahun ini, marilah kita tingkatkan rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad saw dengan harapan semoga dengan cinta tersebut kita akan di kumpulkan bersama beliau di akhirat kelak.

 Hal ini bukanlah hal yang tidak mungkin karena Nabi Muhammad saw bersabda:

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ. (رواه ابن مسعود)

Artinya: "Seseorang akan dikumpulkan dengan orang yang ia cintai." (HR Ibnu Mas'ud RA).

 Kecintaan kita kepada Nabi adalah suatu hal yang sangat baik. Namun cinta tidak sebatas kata-kata saja, tetapi juga bukti. Di antara bukti kecintaannya kita kepada Nabi adalah ketaatannya pada perintah Nabi,dan menjauhi terhadap larangan-laranganya.

 Dalam pribadi Nabi terdapat pola hidup sehari-hari yang sepenuhnya sangat sesuai bila di ikuti oleh umatnya. Karena dengan menjadikannya sebagai suri teladan dalam kehidupan kita, Insya Allah kita akan selamat dalam menjalani hidupnya di dunia sampai ke akherat.

 Allah SWT berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا. (الأحزاب: ٢١)

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah, (kedatangan) hari kiamat dan orang-orang yang banyak menyebut Allah." (QS Al-Ahzab: 21).

 Bukti cinta lainnya kepada Nabi Muhammad saw  adalah seringnya menyebut namanya. Dalam hal ini dapat dipahami dengan cara rutin yaitu melafalkan bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad saw, karena ciri seorang pecinta sejati adalah sering menyebut orang yang dicintainya.

 Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَحَبُّ شَيْئًا أَكْثَرَ مِنْ ذِكْرِه. (رواه عائشة)

Artinya: "Barangsiapa mencintai sesuatu maka ia akan sering menyebutnya." (HR Aisyah RA).

 Apabila seseorang mengatakan  ia mencintai Nabi namun  tidak pernah membacakan shalawat, maka ia bukanlah termasuk orang yang benar-benar mencintai Nabi.

 Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam juga bersabda:

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً. (رواه عائشة)

Artinya: "Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah orang yang lebih sering membaca salawat kepadaku." (HR Aisyah RA).

 Membaca sholawat merupakan hal yang sangat positif bagi  pembacanya, karena satu doa sholawat akan menambah pahala sepuluh kali lipat. Mencintai Nabi Muhammad saw juga berarti  mencintai  keluarga dan keturunannya, karena itu juga merupakan  bukti bahwa beliau benar-benar mencintai Nabi. Ketika seseorang mengatakan dirinya mencintai Nabi namun perkataan dan perbuatannya mengandung penghinaan,bahkan menyakiti hati keluarganya, maka orang tersebut bukanlah orang yang benar-benar mencintai Nabi Muhammad saw.melainkan termasuk orang yang menyakiti Nabi. Karena barangsiapa yang menyakiti keluarga Nabi, maka ia juga menyakiti Nabi.

 Merayakan hari lahirnya Nabi juga merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas lahirnya seorang panutan kita yaitu Nabi yang menjadi penerang dan pembimbing umat manusia.

 Dan diadakannya perayaan kelahiran Nabi ini juga merupakan suatu wujud kecintaan kita kepada Nabi Muhammad saw.

 Syekh As-Sari As-Saqati berkata:“Barangsiapa yang menghadiri acara maulid Nabi Muhammad saw, maka sesungguhnya dia telah menghadiri pertamanan di surga, sebab dia menghadiri acara tersebut hanya karena rasa cintanya kepada Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam.”

 Kegembiraan dan kebahagiaan berkat kelahiran nabi merupakan suatu hal yang sangat baik karena dengan perasaan gembira tersebut insya Allah akan ada dampak positif yang kembali kepada kita. Seperti kisah paman nabi yang bernama Abu Lahab. Dia diberi keringanan  khusus pada hari Senin karena dia bahagia dengan kelahiran Nabi. Bahkan ia juga membebaskan budak yang memberi kabar atas kelahiran Nabi, seorang budak tersebut yaitu bernama Tsuwaibah.

 Maka dari itu marilah kita bersukaria dan bersukacita atas kelahiran Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam.Dan Abu Lahab adalah satu-satunya non-Muslim yang diringankan pada hari senin dari penyiksaan karena dia senang waktu hari dimana Nabi di lahirkan, apalagi kita umat Islam pengikut Nabi Muhammad saw.

 Mari kita tingkatkan rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad saw dan berbahagia dengan kelahirannya.

 Nabi Muhammad saw bersabda:

مَنْ أَحْيَا سُنَّتِيْ فَقَدْ أَحَبَّنِيْ وَمَنْ أَحَبَّنِيْ كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنَّةِ. (رواهأنس)

Artinya: "Barangsiapa yang menghidupkan sunahku maka ia mencintaiku. Dan barangsiapa mencintaiku maka ia akan bersamaku di surga." (HR Anas RA)

 Oleh karena itu marilah kita tingkatkan rasa cinta kita kepada Baginda Nabi Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam dengan harapan kita semua  dikumpulkan bersama-Nya di surganya Allah SWT. Aamiin, Rabbal Alamin.



Posting Komentar untuk "KELAHIRAN NABI BULAN ROBIUL AWAL/BULAN MULUD"