Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Bulan Safar Bulan Sial

 TAKWA MODAL UTAMA DI BULAN SAFAR

Mengapa kita harus mengikuti agama dan bertakwa??. karena ketakwaan itu modal  penting bagi kita semua, karena takwa itu adalah bekal yang paling utama yang akan kita bawa ke akhirat nantinya. Karena hakikatnya bukanlah kekayaan yang melimpah, bukan wajah yang cantik,rupa yang ganteng bukan pula jabatan, namun ketakwaan kepada Allah SWT lah yang akan kita bawa ke akhirat, sebagaimana difirman dalam Al-Quran,

 Allah SWT berfirman:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ

 Artinya: “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepadaku, hai orang-orang yang mempunyai akal sehat:" (QS Al-Baqarah 2:197).

 Saat ini kita sedang memasuki bulan Safar, bulan kedua dalam penanggalan Islam setelah bulan Muharram. Pada bulan ini banyak orang yang mengira dan menganggap bahwa bulan ini adalah bulan sial. Segala tindakan yang diambil akan membawa sial dan tidak akan pernah membawa hasil.

 Anggapan dan keyakinan tersebut tentunya tidak benar dan tidak sejalan dengan ajaran Islam yang kita semua anut. Dalam Islam, tidak ada satu bulan pun yang membawa kesialan, kemalangan, dan kegagalan. Semuanya sudah diputuskan oleh Allah SWT dan tidak ada  yang bisa menghentikannya. Hal ini  ditegaskan dalam Al-Quran, yaitu:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

 Artinya: “Setiap musibah yang menimpa di bumi dan  menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis di dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang yang demikian itu  mudah bagi Allah:" (QS Al-Hadid 57:22).

 Ayat ini menegaskan bagi kita semua bahwa  musibah, cobaan dan kesialan yang menimpa  seseorang hamba bukan disebabkan oleh  bulan tertentu, tidak juga oleh bulan Safar dan bulan-bulan lainnya, melainkan telah dicatat di Lauh Mahfuzh yang sudah ada sejak zaman dahulu.

 Menyakini bahwa suatu bulan dapat mendatangkan kesialan adalah keyakinan yang salah, dan Islam tidak pernah mengajarkan keyakinan seperti itu. Mengenai hal ini Rasulullah saw bersabda dalam salah satu haditsnya:

لَا عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ وَلا هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ وَفِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الأسَدِ

  Artinya: “Tidak ada wabah penyakit (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial,tidak (pula)  burung, dan juga tidak ada (kesialan) di bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit judam sebagaimana Anda menghindar dari singa. (HR Bukhari).

 Lantas bagaimana  kita semua bisa menjadikan bulan ini sebagai bulan yang penuh manfaat dan keberkahan? Maka jawabannya adalah tetap menyibukkan diri dan berusaha  meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, karena setiap zaman, bulan dan masa yang kita jalani dalam ketaatan  akan menjadi bulan yang penuh berkah, termasuk  bulan Safar. Dalam kitab Lathaiful Ma'arif Fima li Mawasimil 'Am minal Wazhaif, Imam Ibnu Rajab berkata:

فَكُلُّ زَمَانٍ شَغَلَهُ المُؤْمِنَ بِطَاعَةِ الله فَهُوَ زَمَانٌ مُبَارَكٌ عَلَيْهِ وَكُلُّ زَمَانٍ شَغَلَهُ العَبْدَ بِمَعْصِيَةِ الله فَهُوَ مَشْؤُمٌ عَلَيْهِ

Artinya, “Maka, setiap zaman yang menyibukkan orang mukmin dari melakukan ketaatan kepada Allah, maka zaman itu merupakan zaman yang diberkahi, dan setiap zaman yang menyibukkan manusia dengan bermaksiat kepada Allah, maka zaman itu merupakan zaman kesialan (tidak diberkahi).”

 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyebab suatu bulan  sial dan tidak diridhoi Allah adalah karena di bulan tersebut terlalu banyak mengandung kemaksiatan. Andai dalam tiap-tiap bulan kita menjalani amalan-amalan dengan semangat  keimanan dan ketakwaan yang semakin meningkat, tentu tidak akan ada bulan yang di anggab bisa membawa nasib sial bagi kita semua. 

Maka marilah kita mengawali upaya dan usaha kita saat ini untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, begitu pula dengan melakukan apa saja yang telah diwajibkan,dan dengan mengganti setiap kewajiban-kewajiban yang telah kita tinggalkan, dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya dan bertaubat dari segala sesuatu kesalahan dan kemaksiatan yang telah pernah kita lakukan.

 Demikian  penjelasan mengenai keberkahan bulan Safar bagi orang-orang yang taat, dan kesialan bagi yang durhaka. di bulan safar ini semoga kita bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi  umat manusia lainnya dan seluruh makhluk di alam semesta, dan semoga kita termasuk orang-orang yang tergolong hamba yang istiqamah dalam amalan menunaikan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Aamiin ya Rabbal Alamin.

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ 

 Artinya:Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah dan pintu surga.

 Ya Allah,jauhkan kami dari semua ujian di dunia dan siksa di akherat.palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akherat dengan hal Al-Qur'an yang agung dan drajat Nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kita dan mereka. Wahai Dzat yang maha pengasih.maha suci Tuhan, Tuhan keagungan dari segala yang mereka sifatkan.Semoga Salam sejahtera tercurah bagi Rasulullah. Segala Puji bagi alloh Tuhan semesta alam.


Posting Komentar untuk "Apakah Bulan Safar Bulan Sial"