Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

APAKAH AL QUR'AN BISA MENOLONG KITA KELAK


AL QUR'AN MEMBERI SYAFAAT UNTUK KITA SEMUA

Al-Qur'an merupakan kalamulloh yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril,dan diturunkan kepada Nabi Muhammad shollallohu 'alaIhi wasallam, Al Qur'an di turunkan yang dimaksudkan sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia, agar kehidupannya selaras dan terarah. Agar kehidupan di dunia dapat berjalan dengan baik dan benar, Secara hakekat nantinya manusia akan dan  kembali kepada penciptanya yaitu Allah subhanahu wata'ala.

 Dan selain Al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk hidup yang baik dan benar, Al-Quran juga bisa menjadi syafaat dimasa depan yaitu didalam yaumil akhirat.seperti apa yang disebutkan di bawah ini.

 Al-Qur'an, kitab suci disebutkan manfaatnya seperti dalam Surat Jum'at ayat:2 sebagai berikut:

هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ

“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Jumu’ah: 2).

 Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ

 Artinya:"Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya:"(HR. Muslim, no. 804).

Dan yang dimaksud dari shahibul quran adalah:

المُلاَزِمِيْنَ لِتِلاَوَتِهِ العَامِلِيْنَ بِهِ

 Artinya:“Yang terus menerus membacanya dan mengamalkannya.” (Al-Bahr Al-Muhith, 16:353).

 Dari ‘Utsman radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

 Artinya:“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya (kepada orang lain).” (HR. Bukhari, no. 4739).


 Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa belajar dan mengajar Al-Quran meliputi:

Belajar dan mengajarkan huruf-hurufnya

 Mempelajari dan mengajarkan maknanya

 Yang kedua  lebih penting lagi karena merupakan makna dari tujuan mempelajari Al-Quran. Sedangkan lafaz hanya sekedar wasilah (perantara). (Miftah Daar As-Sa'adah, 1:277).

Keterangan dari Nuzhah Al-Muttaqin (hal. 394), Syafi’an memberikan syafaat dengan memohon ampun kepada shahibul Al-Qur’an.

 Hadits ini mendorong  membaca Al-Qur'an dan lebih banyak membacanya. Jangan  lalai membaca Al-Quran karena sibuk dengan hal lain.

 Dalam hadis, perintah membaca Al-Quran bersifat mutlak. Disunnahkan membaca Al-Quran pada setiap saat dan dalam keadaan apa pun, kecuali pada saat:

(1) Pergi ke toilet, karena Alquran harus dihormati,

 (2) Melakukan hubungan seksual dengan istrinya. Yang  diperintahkan kepadanya ketika berhubungan intim dengan pasangannya adalah membaca:

بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

 Artinya:"(Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami.” (HR. Bukhari, no. 6388 dan Muslim, no. 1434). 

Agar Al-Quran memberi manfaat bagi kita, kita harus mengikuti langkah-langkah berikut:

*Mau membacanya

*Mau memahaminya

*Menguasai bahasanya

*Mempelajari arti dan tafsirnya

* Mentadabburinya (menghayati dan merenungkannya)

*Mengamalkanya

 Dorongan untuk tadabur sebagaimana disebutkan dalam ayat:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

 Artinya:“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisaa’: 82)


 Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Memahami Al-Qur'an dan merenungkannya menimbulkan keimanan. Adapun jika Al-Qur'an hanya dibaca tanpa  pemahaman atau renungan (tadabbur), hal ini juga bisa  dilakukan oleh orang-orang fajir (ahli maksiat) dan orang-orang munafik, selain pekerjaan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang berbuat baik dan orang-orang yang beriman. (Zaad Al-Ma'ad, 1:327).


 Bagaimana  cara tadabur Al-Quran agar kita bisa meraih manfaat ? 

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Jika kamu ingin memetik manfaat dari Al-Quran, maka pusatkan pikiranmu saat membaca dan mendengarkannya. Dengarkan baik-baik  dan tempatkan diri Anda pada posisi orang yang berbicara langsung kepada Dia Dzat yang menfirmankanya. Pengaruh Al-Quran yang semakin sempurna ini tergantung pada faktor  pengaruh yang efektif, tempat yang baik, terpenuhinya syarat-syarat, terwujudnya pengaruh dan tidak adanya faktor yang menghalanginya. Semua ini  terkandung dalam firman Allah,

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ

 Artinya:"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaf: 37).  

Semoga Al-Quran menjadi penghibur bagi hati kita yang berduka.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam) dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubun ku di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku, ketentuan-Mu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dada ku, pelenyap duka dan kesedihanku. (HR. Ahmad, 1: 391; 1: 452, dari ‘Abdullah).

 Setidaknya Al Quran dibaca waktu dalam sholat. Agar Al-Quran bermanfaat bagi kita di kemudian hari, marilah kita rajin-rajinlah dalam berdoa. Semoga Allah menjadikan Al-Qur'an shafii'aan untuk kita agar kita mendapatkan ampunan di hari kiamat kelak. Amin.


Posting Komentar untuk "APAKAH AL QUR'AN BISA MENOLONG KITA KELAK"