Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ORANG ISLAM HARUS BER ILMU

 


KITA SEBAGAI ORANG ISLAM HARUS BER ILMU

Alloh subhanahu wa ta’ala memuji para ulama dan orang-orang yang di beri ilmu,dan di dalam 

firman-nya: 

 يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (سورة المجادلة: ١١)

 Artinya:"Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Alloh Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan:"(QS Al Mujadilah :11).

Alloh subhanahu wa ta’ala juga berfirman: 

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (سورة ءال عمران: ١٨)

 Artinya:"Alloh menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu), tak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, yang Mahakuat lagi Maha Bijaksana:"(QS Ali ‘Imron :18). 

Dalam ayat di atas, Alloh menyebutkan namanya, lalu malaikat dan para ulama. Hal ini menunjukkan betapa tingginya keutamaan, kemuliaan dan keluhuran para ulama. 

Dalam ayat yang lain, Alloh menegaskan bahwa sungguh tidak sama antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu.

 Alloh ta’ala berfirman: 

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ (سورة الزمر: ٩)

 Artinya:"Katakanlah,Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?:"(QS Az-zumar :9).

Bagaimana mungkin sama antara ulama dan orang awam, antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu, sedangkan Alloh ta’ala menyatakan bahwa orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya adalah yang paling takut dan bertakwa kepada Alloh.

 Alloh SWT berfirman: 

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (سورة الحجرات: ١٣)

 Artinya:"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian menurut Alloh ialah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui yang tampak dan tersembunyi dari keadaan hamba:"(QS Al Hujurat :13).

Bagaimana mungkin sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu, sedangkan Rosululloh saw telah bersabda:

 اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ (رواه البخاري)

 Artinya:"Para ulama adalah pewaris para Nabi:"(HR Bukhori). 

Dan yang diwariskan oleh para nabi kepada para ulama bukanlah harta benda akan tetapi sesuatu yang lebih berharga dibandingkan harta benda, yaitu ilmu agama.

Mengenai keutamaan orang yang berilmu, Rosululloh saw bersabda: 

فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِيْ عَلَى أَدْنَاكُمْ (رواه الترمذي)

 Artinya:"Keutamaan orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya atas ahli ibadah yang mengetahui sahnya ibadah adalah seperti perbandingan keutamaanku atas orang yang paling rendah derajatnya di antara kalian:"(HR Tirmidzi).

 Keutamaan ini disebabkan tidak lain karena manfaat orang berilmu yang mengamalkan dan mengajarkan ilmunya itu meluas ke berbagai lapisan masyarakat, tidak terbatas pada dirinya sendiri. Berbeda dengan orang yang ahli ibadah yang  manfaatnya hanya terbatas pada dirinya sendiri. 

Keutamaan ilmu bahwa orang yang tidak berilmu sekalipun, jika dikatakan berilmu, maka ia tidak akan menolak dan pasti merasa senang. Sebaliknya jika orang yang tidak berilmu dikatakan bodoh, pasti ia akan menolak dan tidak mau dikatakan bodoh.  Oleh karena itulah Baginda Nabi saw memerintahkan kita agar mencari ilmu dan mengabarkan kepada orang lain.

Dan betapa besar pahala yang diperoleh oleh orang yang mencari ilmu agama. Beliau bersabda: 

يَا أَبَا ذَرٍّ، لَأَنْ تَغْدُوَ فَتَتَعَلَّمَ بَابًا مِنَ الْعِلْمِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ تُصَلِّيَ أَلْفَ رَكْعَةٍ (حَدِيْثٌ ثَابِتٌ رواه ابن ماجه)

 Artinya:"Wahai Abu Dzarr, jika engkau pergi lalu belajar satu bab ilmu agama, maka itu lebih baik bagimu daripada melakukan sholat sunnah seribu rokaat:"(HR Ibnu Majah).

Hal ini dikarenakan mencari ilmu agama itu hukumnya wajib.sedangkan melakukan sholat sunnah sebanyak apapun hukumnya tetaplah sunnah. Tentu perbuatan yang wajib lebih utama daripada perbuatan yang sunnah. Dalam hadits lain, Baginda Nabi saw bersabda:

 مَا عُبِدَ اللهُ بِشَيْءٍ أَفْضَلَ مِنْ فِقْهٍ فِيْ الدِّيْنِ (رواه البيهقي في شُعَبِ الْإِيْمَانِ)

 Artinya:"Tidaklah Alloh disembah dengan sesuatu yang lebih utama daripada dengan ibadah yang didasarkan pada pemahaman terhadap agama:"HR. Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).

 Dalam hadits yang sangat populer di kalangan para santri, Rosululloh saw bersabda: 

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ (رواه البخاري ومسلم)

 Artinya:"Barangsiapa yang Alloh kehendaki baginya kebaikan yang agung, maka Alloh akan berikan kepadanya pemahaman yang mendalam tentang ilmu agama (dengan dimudahkan untuk belajar kepada para ulama yang terpercaya):"HR Bukhori dan Muslim).

Dan di hadits lain di terangkan Rosululloh saw bersabda: 

 وَلَفَقِيْهٌ وَاحِدٌ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ (رواه البيهقيّ في شعب الإيمان)

 Artinya:"Satu orang faqih (orang yang mendalam pengetahuan agamanya), lebih sulit bagi setan untuk menggoda dan menjerumuskannya daripada seribu ahli ibadah:"(HR Bayhaqi dalam Syu’ab al-Iman).

            PEPELING !!!

Dan ingat untuk kita semua.

Tujuan manusia di ciptakan oleh Alloh di muka bumi ini adalah untuk beribadah. Alloh SWT berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 Artinya:"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku:"(QS Adz-Adzariat :56).

Dan Rosululloh saw bersabda:

إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوْا هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُوْنُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.

(رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ)

 Artinya:"Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Maka, jika sholatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika sholatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari sholat wajibnya, maka Alloh Ta’ala berfirman: ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari sholat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya:"(HR Tirmidzi).

Posting Komentar untuk "ORANG ISLAM HARUS BER ILMU"