Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencintai Saudara Seiman Termasuk Kesempurnaan Iman? Berikut Penjelasannya!!

Cinta Sahabat Yang Se-Aqidah Ciri Tanda Kesempurnaan Iman

Sahabat Anas Bin Malik Radhiallahu ‘anhu , Bahwa Rasulla Shallallahu 'alaihi Wasalam bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

 Artinya : “Iman seseorang belum sempurna sampai dia melihat kebaikan saudaranya (Muslim yang lain), sebagaimana dia menginginkan kebaikannya sendirinya sendiri.” (HR Bukhari, :13 dan Muslim, :45). 

 Cinta kepada saudara muslim bisa menyangkut hal urusan agama, bisa juga hal urusan dunia. Oleh karena itu, ada dua hal yang perlu diperhatikan: 

 1.Cinta seorang teman dalam hal keagamaan. 

 Dan untuk mencintai dalam hal ini, adalah kewajibannya untuk mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri. Ketika cinta seperti itu tidak ada, keutuhan iman harus dipertanyakan. Oleh karena itu, dalam menjalin pertemanan, Anda perlu memilih dengan siapa Anda ingin berteman dekat dan siapa yang akan membawa manfaat bagi Anda. Seperti yang tercantum dalam hadis. 

 Rasrullah pernah menegaskan, ukuran ketaatan seseorang teman bisa dilihat dari kualitas sahabatnya: 

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ

 Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw bersabda: ‘Seseorang bergantung pada agama teman dekatnya. Maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang dijadikan teman dekatnya.” (HR Abu Dawud).

 Kalau dia suka mengerjakan hal-hal yang wajib dan sunnah,maka dia pasti suka, saudaranya pun bisa melakukan semisal itu. Hal yang sama juga berlaku dalam hal mengabaikan perbuatan haram. Jika dia suka meninggalkan orang berbuat haram, dia akan menyukai saudaranya seperti itu. kalo seorang sahabat Tidak menyukai saudara seperti ini berarti dia mengingkari kesempurnaan dan keutuhan iman yang wajib. 

 Termasuk dalam hal yang pertama mencakup suka ketika mendapat hidayah, menerima bimbingan, memahami iman, dan tetap berada pada jalur yang benar.

 2.Seorang teman akan merasa berbahagia ketika seorang teman mendapatkan Rizki keduniawian juga. dia akan merasa senang mendenga saudaranya mendapatkannya Rizkinya tersebut.

Dalam hal ini semuanya sudah diatur oleh Allah SWT. namun mencintai seorang temen dalam hal ini hanyalah sebuah anjuran saja. Misalnya dia menyukai saudaranya diberi makan sebanyak dia menyukai dirinya sendiri. 

 Demikian pula ia mencintai saudaranya yang telah memperoleh harta, kedudukan dan kesenangan duniawi lainnya, dan semua yang bernama Rizki adalah anugerah dan kemurahan  dari Allah SWT. Sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat an-Nahl.

Allah SWT berfirman: 

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْـَٔرُونَ

 Artinya:"Segala nikmat yang kamu miliki berasal dari Allah, dan ketika kamu di timpa kemadhorotan maka kamu hanya meminta pertolongan kepada Allah:'' (QS An-Nahl :53).

Posting Komentar untuk "Mencintai Saudara Seiman Termasuk Kesempurnaan Iman? Berikut Penjelasannya!!"