Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AMALAN YANG TERUS MENGALIR PAHALANYA

 Amaliyah Yang Terus Mengalir Pahalanya Walau Orang Tersebut Sudah Meninggal Dunia

Salah satu amal manusia yang terus mengalir pahalanya adalah sedekah harta benda dan ilmu yang manfaat walaupun dia sudah mati.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah saw bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

 Artinya:"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh:"(HR Muslim).

Melihat dari isi hadits tersebut di atas dapat kita jabarkan beberapa penjelasan-penjelasan seperti di bawah ini.

1-Mengajarkan ilmu 

 Yang dimaksud di sini adalah ilmu agama yang bermanfaat dan di manfaatkan. Yaitu ilmu tersebut berupa penerangan tentang agama, mengenal Allah sebagai Rabb dan sesembahan, juga pengajaran yang akan menuntun pada shirathal mustaqim (jalan yang lurus). Ilmu yang disebar ini adalah ilmu yang membuat kita bisa mengenali manakah petunjuk ataukah kesesatan, manakah yang benar dan yang batil, manakah yang halal dan yang haram sehingga kita bisa menerapkanya pada diri kita sendiri.

Itulah yang menunjukkan besarnya keutamaan para ulama yang terus memberi nasihat dan da’i yang ikhlas. Merekalah yang terus memberikan penerangan pada hamba, negeri dan kaum. Mereka menjelaskannya dengan penuh hikmah. Hidup mereka begitu berharga, kematian mereka menjadi musibah.

 Para ulama dan da’i tadi terus mengajarkan orang-orang yang jahil (bodoh), mereka ingatkan orang-orang yang lalai, dan mereka memberi petunjuk pada orang-orang yang sesat. Mereka tetap terus eksis dan tidak khawatir sama sekali dengan bahaya yang menimpa mereka.

 Ketika salah satu dari ulama itu tiada, ilmunya tetap ada di tengah manusia. Tulisan dan ucapannya terus tersebar. Ilmumnya terus dimanfaatkan dan diambil, sedangkan ia sudah berada di dalam kubur dalam keadaan terus menerus menerima pahala.

Orang terdahulu mengatakan,

يَمُوْتُ العَالِمُ وَيَبْقَى كِتَابُهُ

 “Seorang alim mati, namun kitabnya tetap ada.”

Kalau di zaman ini, suara ulama berupa kajian ilmiah, kajian umum yang bermanfaat dan khutbah yang mengunggah terekam di kaset. Orang yang tidak sezaman dan tidak bertemu dengan ulama tersebut pun bisa mendapatkan manfaat. Begitu pula orang yang turut serta mencetak buku para ulama yang mengandung ilmu nafi’ah (manfaat), menyebarkan tulisan yang penuh faedah, juga menyebarkan kaset atau rekaman ilmu tersebut, maka ia akan mendapatkan bagian dari pahala.

2-Mengalirkan air sungai

 Yang dimaksud di sini adalah membuka jalur air lewat mata air dan sungai sehingga bisa mengalir ke rumah penduduk dan lahan pertanian. Akhirnya masyarakat luas bisa memanfaatkan air tersebut, tanaman-tanaman bisa disiram, hewan ternak pun bisa mendapatkan minuman. Amalan ini sangat mulia sekali dengan memberikan penghidupan pada orang banyak karena air memang menjadi kebutuhan yang sangat vital. Termasuk dalam hal ini adalah memasang pipa hingga sampai ke rumah-rumah. Termasuk pula di dalamnya adalah meletakkan dispenser di tempat strategis sehingga bisa bisa dimanfaatkan untuk diminum dalam hal pengairan atau mengalirkan sungai terdapat di dalam hadits berikut ini:

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ

 Artinya:"Sesungguhnya amal dan kebajikan yang dapat menyusul orang mukmin setelah dia meninggal dunia di antaranya yaitu: ilmu yang disebarkan, anak sholeh yang dia tinggalkan, mushaf Al Quran yang dia wariskan, masjid yang dibangunnya, rumah tinggal pagi perantau yang dia bangun, sungai yang dia alirkan (irigasi), dan sedekah harta yang dikeluarkannya saat sehat dan hidup. Seluruh amal dan kebajikan ini akan menyusul orang mukmin sepeninggalannya dari dunia:"(HR  Ibnu Majah).

3-Membuat sumur 

 Perbuatan ini sama dengan membuka jalan air dari sungai atau mata air. Keutamaan membuka jalan air bagi khalayak ramai dapat dilihat dari dua hadits berikut.

 Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيقٍ اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَوَجَدَ بِئْرًا فَنَزَلَ فِيهَا فَشَرِبَ ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ فَقَالَ الرَّجُلُ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الْكَلْبَ مِنَ الْعَطَشِ مِثْلُ الَّذِى كَانَ بَلَغَ مِنِّى. فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلأَ خُفَّهُ مَاءً ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ حَتَّى رَقِىَ فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِى هَذِهِ الْبَهَائِمِ لأَجْرًا فَقَالَ فِى كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ

 Artinya:"Ketika seorang laki-laki sedang berjalan, dia merasakan kehausan yang sangat, lalu dia turun ke sumur dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena kehausan. Dia berkata, ‘Anjing ini kehausan seperti diriku.’ Maka dia mengisi sepatunya dan memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia naik dan memberi minum anjing itu. Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya:" Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari binatang...?” Beliau menjawab, “Menjaga kehidupan setiap yang bernyawa  terdapat ganjaran:"(HR  Bukhari, no.2363; Muslim, no.2244).

 Juga dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِى يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنَ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا

 Artinya:"Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu mengelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut:"(HR  Muslim, no.2245).

 Sama halnya dengan membangun sumur, apalagi dimanfaatkan oleh banyak orang nantinya, pahalanya sungguh besar.

4-Menanam  buah-buahan

 Buah-buahan ini ditanam, lalu buahnya dimanfaatkan oleh seseorang dan makhluk yang lainya.maka hal ini dapat menjadi amal jariyah.dan sebenarnya, setiap tanaman yang ditanam yang mengandung manfaat dapat menjadi amal jariyah sebagaimana yang di sebutkan oleh rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam.

Rosululloh saw bersabda:

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم يَقُولُ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلَ مِنْهُ طَيرٌ أَوْ إِنْسَانٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةٌ رواه البخاري ومسلم والترمذي

 Artinya:"Dari sahabat Anas ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Tiada seorang muslim yang menanam pohon atau menebar bibit tanaman, lalu (hasilnya) dimakan oleh burung atau manusia, melainkan ia akan bernilai sedekah bagi penanamnya:"(HR Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi).

Posting Komentar untuk "AMALAN YANG TERUS MENGALIR PAHALANYA"