Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HIDUP SEDERHANA


HIDUP SEDERHANA ADALAH AJARAN ISLAM

Alloh SWT berfirman:

وَالَّذِيۡنَ اِذَاۤ اَنۡفَقُوۡا لَمۡ يُسۡرِفُوۡا وَلَمۡ يَقۡتُرُوۡا وَكَانَ بَيۡنَ ذٰلِكَ قَوَامًا‏

 Artinya: "Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (hartanya), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar:" (QS. Al Furqon :67).

Ayat ini mengandung makna orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan dengan menghambur-hamburkanya, tetapi jangan pula kita bersifat kikir, karena selain tidak disukai Alloh, kita juga akan dibenci oleh masyarakat.

Hari ini kita hidup di zaman yang penuh dengan fitnah.

Oleh karenanya, Islam menuntunkan gaya hidup sederhana dan zuhud terhadap dunia serta lebih mengutamakan akhirat dari pada dunia.

Al-Quran tidak ada memuji hidup mewah. Yang ada dalam al-Quran malah kecaman terhadap orang-orang yang suka hidup bermewah-mewahan.

Hal ini di terangkan di beberapa hadits nabi shollallohu 'alaihi wassallam dan sebagaimana firman Alloh SWT:

وَكَذٰلِكَ مَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّذِيْرٍۙ اِلَّا قَالَ مُتْرَفُوْهَآ ۙاِنَّا وَجَدْنَآ اٰبَاۤءَنَا عَلٰٓى اُمَّةٍ وَّاِنَّا عَلٰٓى اٰثٰرِهِمْ مُّقْتَدُوْنَ – ٢٣

 Artinya:" Dan demikian juga ketika Kami mengutus seorang pemberi peringatan sebelum engkau (Muhammad) dalam suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) selalu berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama) dan sesungguhnya kami sekedar pengikut jejak-jejak mereka:" (QS. Az-Zukhruf :23).

Firman Alloh SWT:

اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُتْرَفِيْنَۚ – ٤٥

وَكَانُوْا يُصِرُّوْنَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيْمِۚ – ٤٦

وَكَانُوْا يَقُوْلُوْنَ ەۙ اَىِٕذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ – ٤٧

 Artinya:" Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah,

dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar,

dan mereka berkata, “Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? :" (QS. Al-Waqi’ah  :45-47).

Dalam sebuah hadits dari Amr bin ‘Auf al-Muzanni rodhiyallohu ‘anhu bahwa Nabi saw bersabda:

فَوَاللَّهِ ما الفَقْرَ أخْشَى علَيْكُم، ولَكِنِّي أخْشَى أنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كما بُسِطَتْ علَى مَن كانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كما تَنَافَسُوهَا، وتُهْلِكَكُمْ كما أهْلَكَتْهُمْ

 Artinya:“ Demi Alloh ! Bukanlah kefakiran yang paling aku khawatirkan atas diri kalian, namun aku mengkhawatirkan dilapangkannya dunia buat kalian sebagaimana dunia ini telah dilapangkan bagi orang-orang sebelum kalian sehingga kalian saling bersaing satu sama lain sebagaimana dahulu mereka saling bersaing dan hal itu akan menghancur binasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka:” (HR. Muslim : 4/2274).

Dalam hadits dari Abdullah bin Amr rodhiyallohu ‘anhu bahwa Nabi saw bersabda:

كُلُوا وَاشْرَبُوا، وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا، مَا لَمْ يُخَالِطْهُ إِسْرَافٌ أَوْ مَخِيلَةٌ

 Artinya:“ Makanlah kalian dan minumlah, dan bersedekahlah serta berpakaianlah selama tidak dicampuri dengan sikap berlebihan dan kesombongan:" (HR. Ibnu Majah).

Yang dimaksud dalm ayat Al-Qur'an dan beberapa hadits adalah bersikap sederhana dalam membelanjakan harta dan hati tidak tergantung dan cenderung kepada berbagai macam kenikmatan tersebut.

Hal ini sebagaimana sebutkan di dalam hadits dari Abu Sa’id al-Khudri rodhiyallohu ‘anhu bahwa Rosululloh saw bersabda:

 – إنَّ اللهَ جميلٌ يحبُّ الجمالَ ، و يحبُّ أن يَرى أثرَ نعمتِه على عَبدِه ، و يُبغِضُ البُؤسَ و التَّباؤُسَ

 Artinya:” Sesungguhnya Alloh itu Maha indah dan mencintai, suka untuk melihat pengaruh atau bekas nikmat-nya atas hamba-nya. Dan Alloh membenci kedekilan dan memperlihatkan kedekilan.” (HR. Baihaqi kitab Asy-Syu'ab).

Dan Rosululloh saw bersabda kepada ayah Abul Ahwash:

فَإِذَا آتَاكَ اللَّهُ مَالًا فَلْيُرَ أَثَرُ نِعْمَةِ اللَّهِ عَلَيْكَ وَكَرَامَتِهِ

 Artinya:" Apabila Alloh menganugerahkan harta kepadamu maka perlihatkanlah bekas nikmat Alloh terhadap dirimu dan kemuliaan dari-nya.” (HR. Abu Dawud).

Dan Alloh juga berfirman:

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُوْلَةً اِلٰى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُوْمًا مَّحْسُوْرًا – ٢٩

 Artinya:" Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal:" (QS. Al-Isro’ :29).

Berpegang teguh dengan sikap pertengahan dalam masalah harta bukanlah perkara mudah, karena harta itu bisa memperdaya orang dari dua arah yaitu bersikap berlebihan atau bermewah-mewahan dan sangat kikir. Melampaui batas atau sangat kurang dari yang semestinya.

Alloh SWT juga berfirman:

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ– ٣١

 Artinya:" Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Alloh tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan:" (QS. Al-A’rof :31).

Dan jangan iri dalam hal keduniawian yang di punyai oleh orang lain.

Alloh SWT berfirman dalam surat Thoha:

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ەۙ لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ ۗوَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى – ١٣١

 Artinya:" Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal:" (QS. Thoha :131).

Posting Komentar untuk "HIDUP SEDERHANA "