Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BERUNTUNGLAH ORANG YANG MATI DALAM KEADAAN IMAN



BERUNTUNGLAH ORANG YANG MATI DALAM KEADAAN IMAN

Dalam sebuah ayat al qur'an Alloh SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

 Artinya:"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh sebenar-benar takwa kepada-nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam:"(QS Surat Ali Imron :102).

Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat, yaitu kematian.

Dalam Surat Al-Baqorah ayat 28, Alloh berfirman:

كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Bagaimana kamu ingkar kepada Alloh, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Alloh dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Alloh sementara manusia awalnya tiada, lalu Alloh menjadikannya ada di muka bumi ini.

Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum mati? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini.

1)_Yang pertama, beramal sebaik mungkin.

Dalam Al-Quran,surat Al-Mulk ayat 1-2 Alloh SWT berfirman:

Ayat ke satu_

تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ

 Artinya:"Mahasuci Alloh yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu:"(QS Al Mulk ayat 1).

Ayat ke dua_

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

 Artinya:"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun:"(QS Al Mulk 2).

Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqomah. 

Dari ’Aisyah rodhiyallohu ’anha, beliau mengatakan bahwa Rosululloh Shollallohu ’alaihi wa sallam bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

 Artinya:”Amalan yang paling dicintai oleh Alloh Ta’ala adalah amalan yang kontinyu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya:"(HR. Muslim).

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Alloh maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.

2)_Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya

Diantara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits Rosululloh saw:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَ). رواه مسلم

 Artinya:"Diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rosululloh saw bersabda, ”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak sholih yang selalu mendo`akan orang tuanya:"(HR Muslim).

3)_Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khotimah

Apakah itu husnul khotimah? Diantara tanda utama husnul khotimah ialah apabila ia mengucap kalimat “laa ilaaha illalloh” di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadits Rosululloh saw bersabda:

‏” مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ ‏”‏

 Artinya:"Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga:”(HR Abu Dawud).

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khotimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya:

 قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم ‏”‏ إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ ‏”‏ ‏.‏ فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ ‏”‏ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ‏” ‏”

 Artinya:"Rosululloh saw bersabda: "Apabila Alloh menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Alloh akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal?” beliau menjawab: “Alloh akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal sholih sebelum dia meninggal:"(HR Ahmad dan Tirmidzi).

Selain berusaha dengan segenap amal untuk mencapai husnul khotimah, kita juga harus berdoa agar Alloh memberikan kita keistimewaan ini. Salah satu doa untuk meminta husnul khatimah adalah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Yusuf, yang terekam dalam surat Yusuf ayat 101:

فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

 Artinya:"(Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang soleh:"(QS.Yusuf 101).

Dan sebagai seorang muslim, selayaknya kita selalu mengingat bahwa hidup kita di dunia ini hanyalah sementara. Kebahagiaan dan kesedihan adalah bagian dari kehidupan ini yang harus kita jalani dengan penuh keimanan.

Di dalam surat Al-Hadid Alloh SWT berfirman:

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

 Artinya:"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Alloh serta keridoan-nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu:"(QS Al Hadid 20).

Dan Alloh juga mengingatkan kepada kita dalam surat Al-Qoshsoh dengan firmanya:

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ

 Artinya:"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Alloh kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Alloh telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan:"(QS Al Qoshsoh 77).

Posting Komentar untuk "BERUNTUNGLAH ORANG YANG MATI DALAM KEADAAN IMAN"