Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AMALAN SURGA YANG RINGAN BERAT TIMBANGANYA


AMALAN SURGA YANG RINGAN  TAPI BERAT KARENA SELALU TERLUPAKAN

Di sebuah kesempatan, Rosululloh saw bersabda: 

 وَرَوَيْنَا فِيْ سُنَنِ أَبِيْ دَاوُدَ وَالتَّرْمِذِيْ وَالنَّسَائِيْ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ خَصْلَتَانِ أَوْخَلَّتَانِ لَايُحَافِظُ عَلَيْهِمَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ هُمَا يَسِيْرٌ وَمَنْ يَعْمَلُ بِهِمَا قَلِيْلٌ يُسَبِّحُ اللهَ تَعَالَى دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ عَشْرًا وَيَحْمَدُ عَشْرًا وَيُكَبِّرُ عَشْرًا فَذَالِكَ خَمْسُوْنَ وَمِائَةٌ بِاللِّسَانِ وَأَلْفٌ وَخَمْسُمِائَةٍ فِي الْمِيْزَانِ  وَيُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلَاثِيْنَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ وَيَحْمَدُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ وَيُسَبِّحُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ فَذَالِكَ مِائَةٌ بِاللِّسَانِ وَأَلْفٌ بِالْمِيْزَانِ

Disebutkan dalam kitab sunan Abi Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dari ‘Abdillah bin ‘Umar rodliyallohu ‘anhuma, dari Nabi  Shollallohu Alaihi Wasallam, bersabda: Terdapat dua perkara jika seorang muslim menjaganya maka ia akan masuk surga. Dua perkara itu mudah tapi sedikit orang yang menjalankan. Yaitu membaca tasbih, tahmid, dan takbir, masing-masing 10 kali setiap selesai sholat fardhu. Jika ditotal jumlah bacaannya adalah 150 kali dalam ucapan dan 1.500 kebaikan dalam timbangan amal. Membaca takbir 34 kali, tahmid dan tasbih masing-masing 33 kali menjelang tidur. Jika ditotal menjadi 100 kali dalam ucapan dan 1.000 kebaikan dalam timbangan.  

Mendengar hadits Rosululloh serentak para sahabat bertanya: Mengapa dua hal yang mudah, namun sedikit yang menjalankan? Rosululloh menjelaskan dalam lanjutan haditsnya: 

يَأْتِيْ أَحَدَكُمْ فِيْ مَنَامِهِ فَيُنَوِّمُهُ قَبْلَ أَنْ يَقُوْلَهُ وَيَأْتِيْهِ فِيْ صَلَاتِهِ فَيُذَكِّرُهُ قَبْلَ أَنْ يَقُوْلَهَا إسناده صحيح

Setan datang kepada salah satu dari kalian ketika tidur. Setan menidurkannya sebelum ia membaca dzikir tersebut (tasbih, tahmid, dan takbir). Dan ia (setan) datang dalam sholatnya kemudian mengingatkan hajat-hajatnya sebelum ia membaca dzikir tersebut.  Sanad hadits adalah shahih. (Syekh Nawawi, Al-Adzkar, Semarang: Pustaka ‘Alawiyah,hal.68-69).  

Dua perkara dalam hadits tersebut adalah membaca dzikir setelah selesai sholat fardhu dan menjelang tidur. Rosululloh menganggap bahwa amaliah ini adalah sangat mudah dan ringan. Namun hanya sedikit saja yang secara konsisten menjalankannya.  

Namun demikian manusia diberikan ruang seluas-luasnya oleh Alloh SWT untuk berikhtiar, berlomba-lomba meraih surga atau neraka. Salah satu bentuknya sebagaimana tertulis dalam hadits adalah membaca tasbih (subhanalloh), tahmid (alhamdulillah), dan takbir (allohu akbar) masing-masing 10 kali setiap selesai sholat fardhu.  

Membaca takbir 34 kali, tasbih 33 kali, dan tahmid 33 kali ketika hendak tidur. Dengan membaca dzikir tersebut sebanyak 250 kali, setidaknya telah menabung 2.500 kebaikan dalam sehari semalam.  

Kelipatan ini sebagaimana Alloh kabarkan dalam Al-Qur’an: 

 مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا (١٦٠) 

Yang Artinya,"Barang siapa berbuat satu kebaikan maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya. (QS Al-An’am(6):160).  

Dan Kehidupan ini ibarat menabung untuk kehidupan di masa mendatang (akhirat). Setiap hembusan napas, gerakan anggota badan, semuanya dicatat oleh malaikat pencatat amal. Nilai baik akan memberatkan timbangan baik(surga) dan nilai jelek akan memberatkan timbangan jelek pula (neraka).  

Manusia hanya pasrah dengan hasil yang diperolehnya kelak.

Alloh SWT berfirman di dalam surat:

Surat Al Zalzalah ayat 7:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrohpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS. Al Zalzalah: 7).

Amal kebaikan sekecil apa pun, di akhirat nanti akan terlihat balasannya. Dan amal di sini tak hanya berupa perbuatan fisik tetapi juga pekerjaan hati termasuk niat.

Rosululloh saw mengingatkan umatnya untuk tidak menyepelekan amal kebaikan sekecil apa pun.

لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Jangan sekali-kali kamu meremehkan sesuatupun dari kebaikan meskipun hanya menyambut saudaramu dengan wajah yang berseri-seri. (HR. Muslim).

اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ

Hindarilah neraka, sekalipun dengan (menyedekahkan) sebutir kurma. (HR.Bukhori).

فَلْيَتَّقِيَنَّ أَحَدُكُمُ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

Maka hendaklah kalian menghindari neraka, sekalipun dengan (menyedekahkan) sebutir kurma. Jika tidak mampu, maka dengan mengucapkan kalimat thoyyibah. (HR. Bukhori).

Surat Al Zalzalah ayat 8:

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrohpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Al Zalzalah: 8).

Demikian pula amal keburukan sekecil apa pun, di akhirat nanti akan terlihat balasannya. Rosululloh saw mengingatkan umatnya untuk tidak meremehkan dosa, meskipun itu dosa kecil.

يَا عَائِشَةُ إِيَّاكِ وَمُحَقَّرَاتِ الأَعْمَالِ فَإِنَّ لَهَا مِنَ اللَّهِ طَالِبًا

Hai Aisyah, jauhilah dosa-dosa kecil, karena sesungguhnya kelak Alloh akan menuntutnya. (HR. Ibnu Majah, Ad Darimi dan Ibnu Hibban).

إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ

Hindarilah dosa-dosa kecil, karena sesungguhnya dosa-dosa kecil itu bila menumpuk pada diri seseorang, niscaya ia akan membinasakannya. (HR. Ahmad dan Baihaqi).

Posting Komentar untuk "AMALAN SURGA YANG RINGAN BERAT TIMBANGANYA"