Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KENAPA SEMUA AMALAN HARUS DI AWALI DENGAN NIAT

KENAPA SEMUA AMALAN HARUS DI AWALI DENGAN NIAT

Dengan menjalankan semua perintahnya dan menghindari semua larangannya dari Alloh SWT. ketakwaan tidak hanya diungkapkan secara lisan, tetapi juga melalui perbuatan. Ketakwaan yang menyebabkan kita jadi mulia di hadapan Allah SWT.

 اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗ 

Artinya:“Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa:"(QS Al-Hujurat :13).

 Semakin tua usia kita, semakin dekat kita dengan kematian. Apakah kita siap menghadapi kematian?Apakah kita memiliki bekal yang cukup untuk menghadap ke pangkuan Alloh ? Oleh karena itu, perbanyaklah amal ibadah, perbanyak amal sholeh, dan jauhi segala dosa dan maksiat. Maka nanti kita akan bisa menghadap Allah dengan amal yang terbaik.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ١٨

Artinya:"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan:"(QS Al-Hasyar :18).

 Untuk mempersiapkan kematian, kita harus memperkuat ibadah kita kepada Allah. Baik itu amalan wajib, sunnah, amalan harian, mingguan, bulanan atau tahunan, apapun skala amalannya, kita maju dan berakal dan tidak ada alasan. Selama kita harus melakukan amalan tersebut. Namun amalan yang kita amalkan tidak boleh sia-sia. Sungguh rugi jika waktu, tenaga, bahkan uang dikorbankan, dan perbuatan itu sia-sia, tidak bernilai ibadah, dan tidak ada imbalannya.

Untuk itu, agar amalan yang kita lakukan tetap dianggap ibadah dan bernilai pahala, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan.

 1_Niat

 Apa yang kita maksud dengan tindakan kita muncul di pikiran, menetap di pikiran kita, dan memanifestasikan dirinya dalam bentuk tindakan. Niat adalah fondasi utama dari tindakan kita. Peran niat begitu penting sehingga amalan yang sama bisa besar atau kecil, indah atau tidak indah, menantang atau boros, tergantung niat orang yang melakukannya.

اِنَّمَا الأ عمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِگُلِّ امريءٍ ما نَوَى

Artinya:“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niat dan setiap orang akan mendapatkan seperti apa yang dia niatkan” (HR Bukhari dan Muslim).

 Agar setiap amalan yang kita lakukan menjadi ibadah yang layak dan berpahala kepada Allah, kita harus terlebih dahulu memperbaiki niat kita. Niat baik tentu layak diterapkan, tetapi niat buruk mengurangi nilainya.

Contoh: Seseorang yang shalat dengan niat menjalankan kewajibannya dan menaati perintah Allah Niat sedekahnya sebagai ibadah iklas niat karena Alloh maka amalan tersebut yang baik, tetapi sebaliknya, dengan niat untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa ia adalah seorang yang rajin shalat. pamer ingin menunjukan bahwa ia ahli ibadah maka akan sia-sialah amal ibadah tersebut.

 2)_Kejujuran(ikhlas)

Hal kedua yang harus diperhatikan adalah kejujuran dalam semua praktik. Niat itu penting karena merupakan dasar perbuatan, tetapi harus dilaksanakan dengan ikhlas. Iqrar adalah ketika kita melakukan sesuatu hanya karena Allah, tanpa paksaan atau tekanan, dan tanpa mengharapkan imbalan dari orang lain selain pahala dari Allah.

 وَّادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۗ كَمَا بَدَاَكُمْ تَعُوْدُوْنَۗ ٢٩ 

Artinya:“Dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan:"(QS Al-A'raf :29).

Niat dan kejujuran adalah amalan hati tidak ada yang tahu kecuali kita. Hanya kita yang bisa memutuskan apakah niat kita baik atau buruk, tulus atau tidak. Jadi jangan kecewa saat melihat pelayanan kami. Jangan berkecil hati jika kita miskin dan tidak bisa bersedekah sebanyak orang kaya. Jika kita hanya orang biasa, jangan berkecil hati jika ibadah kita tidak sehebat orang alim. Hanya Allah yang tahu siapa yang akan menentukan pahala bagi hambanya yang hanya memperbaiki niat dan keikhlasan untuk beramal. 

 Imam al-Ghazali pernah berkata dalam kitabnya diterang di kitab ikhya ulumudin. :"Dulu ada orang yang memuja, memuja, dan mengagumi sebuah pohon. Diantara orang-orang ini ada seseorang abid(ahli ibadah) yang sungguh-sungguh menyembah Tuhan. Maka suatu hari dia marah dengan apa yang dilakukan orang-orang yang menyembah pohon. Dan ingin ia menebang pohon yang di sembahnya.

Dalam perjalanan, dia dihentikan oleh iblis yang telah menjelma menjadi orang tua. Iblis menggoda orang yang akan menebang pohon yang di sembah oleh orang-orang tersebut, iblis mencegat orang tersebut untuk tidak menebang pohon yang di sembah itu. Iblis bahkan menantangnya bahwa sekalipun pohon itu ditebang, manusia akan tetap mencari pohon yang lainya.

Ketika seorang abid mendengar kata-kata iblis itu,Dia menjadi marah dan memukulinya sampai dia jatuh ke tanah. Namun iblis tidak menyerah dan terus membujuk. kata iblis. Wahai orang abid, Anda bukan seorang Nabi dan hidup dalam kemiskinan. Tolong berhenti menebang pohon itu. nanti kamu Kami jamin akan kami kasih uang ketika kamu akan masuk beribadah.

 Akhirnya dia pulang dan menyembah Tuhan. Dan, seperti yang dijanjikan iblis, di pagi hari si alim menemukan dua dinar di depan rumahnya. Ini berlanjut selama dua hari, tetapi pada hari ketiga iblis berhenti menepati janjinya. Dia tidak ngasih uang lagi di depan rumahnya. Ini membuatnya marah dan ingin ia kembali pergi untuk menebang pohon yang di sembah oleh orang di tempat tersebut.

Sama seperti ia pertama berangkat, si abid dihadang lagi oleh iblis. kali in si abid sangat marah dan meninju iblis, tetapi dalam kejadian kali ini sangat tidak terduga,si abid malah balik merasa kesakitan.

Ahli ibadah(abid) itu heran dan bertanya mengapa saya  kemarin menang dan hari ini kalah. kata iblis. “Kemarin kamu menang karena niatmu untuk menegakkan agama Allah itu benar dan tulus, tapi hari ini kemarahanmu karena tidak menerima uang dariku, jadi niatmu tidaklah ikhlas karena Alloh tapi karena Uang.

Yang namanya niat sangatlah penting karena niat dan kesungguhan dalam beramal adalah kunci ibadah. Semoga kita semua menjadi hamba Allah yang taat dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan niat baik dan ikhlas. Amin.

2 komentar untuk "KENAPA SEMUA AMALAN HARUS DI AWALI DENGAN NIAT "

  1. Terimakasihhh Pembahasanyaa sangat membantu dan jelass minn. Saya akan share pembahasan ini. Matursuwun

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat ka penjelasannya, makasih sudah membantu tugas sekolah sayaa🙏

    BalasHapus